KOMPAS.com - Bagi Anda yang pernah bertamasya ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII), tentu sudah tak asing lagi dengan kereta layang yang saban hari wara-wiri melintas di sana.
Bagi sebagian orang, kerap menganggap kalau kereta layang yang lalu lalang di TMIII itu sebagai Monorel, sebagian lagi mengira itu adalah kereta ringan atau LRT.
Asal tahu saja, kereta layang yang dioperasikan di TMII tersebut bukanlah LRT maupun Monorel. Melainkan bernama Trem Mover.
Sebelum bernama Trem Movel, angkutan kereta di TMII sebenarnya bernama Aeromovek. Namun sejak tahun 2022, armada Aeromovel sudah dipensiunkan. Pengelola TMII, mulai mengganti Aeromoval dengan wahana baru yang dinamakan Trem Mover.
Baca juga: Jejak Kelam Bea Cukai, Tenar Jadi Sarang Pungli dan Dibekukan Soeharto
Sejatinya, penggerak utama pada Aeromoval dan Trem Mover masih sama. Ini karena sistem penggerak Trem Mover juga mengadopsi cara kerja Aeromoval.
Yang membedakan, jika sumber penggerak Aeromoval adalah BBM, maka untuk penggantinya, Trem Mover, asal tenaga penggeraknya berasal dari listrik.
Mengutip laman resmi TMII, Kereta Aeromovel (Aeromovel Indonesia) adalah kereta yang berjalan dengan tenaga angin di atas jalan layang setinggi 6 meter dari permukaan tanah.
Kereta ini disebut juga Titihan Samirono dan memiliki kecepatan 15-20 km/jam, meskipun sesungguhnya kendaraan ini mampu melaju dengan kecepatan 60 km/jam.
Baca juga: Nostalgia TVRI di Era Soeharto, Nonton TV Harus Bayar Iuran
Kecepatan 15-20 km/jam merupakan kecepatan ideal mengingat panjang lintasan hanya sekitar 3,2 km di TMII, sekaligus memungkinkan para penumpang memiliki waktu lebih lama untuk memandang panorama di kawasan wisata itu lebih nyaman dan aman.
Sistem Angkutan Penumpang Cepat Massal SHS-23 Aeromovel Indonesia merupakan sistem yang dirancang berdasarkan gagasan Oscar Coester dari Brasil.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.