Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Full Digital, Transaksi Konvensional di BRI Tinggal 1,1 Persen

Kompas.com - 08/06/2023, 20:32 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melaporkan pendapatan berbasis komisi (fee based income) mencapai Rp 5,08 triliun sampai kuartal I-2023. Angka tersebut tumbuh 11,5 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Digital dan IT BRI Arga M. Nugraha mengatakan, peningkatan pendapatan berbasis komisi tak lepas dari pihaknya mendorong peningkatan pelayanan digital untuk memberi kemudahan kepada pelanggan. Hal tersebut membuat volume transaksi BRI tumbuh secara keseluruhan.

Baca juga: Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

"Per Maret 2023, BRI mencatat sebanyak 98,9 persen transaksi dilakukan nasabah melalui kanal digital. Artinya hanya 1,1 persen saja transaksi nasabah yang masih menggunakan cara konvensional," kata dia dalam keterangan resmi, Kamis (8/6/2023).

Ia memerinci, kanal digital menyumbang sebesar 37 persen dari pendapatan berbasis komisi. Nilai tersebut setara nominal Rp 1,83 triliun.

Menanggapi itu, Founder Kurikulum Saham Alex Sukandar mengatakan, dalam jangka panjang, fee based income dari layanan digital akan terus meningkat dan berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja bottom line perseroan. 

Baca juga: Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI


“Masyarakat semakin terbiasa dengan transaksi melalui platform digital. Hal ini menciptakan peluang bagi bank-bank untuk menawarkan berbagai layanan fee-based melalui kanal digital, seperti pembayaran tagihan, transfer antar bank, pembelian produk keuangan, dan sebagainya,” ungkap dia.

Lebih lanjut, Alex bilang, meningkatnya adopsi digital dimanfaatkan oleh bank seperti untuk melahirkan inovasi. Misalnya, bank dapat memperkenalkan layanan pembayaran digital yang lebih canggih, seperti dompet digital, pembayaran menggunakan teknologi QR code, atau integrasi dengan e-commerce platform

Kemudian, layanan digital juga memungkinkan bank untuk menjangkau nasabah potensial di wilayah yang lebih luas. Dengan adanya akses ke layanan digital, bank dapat menawarkan produk dan layanan fee-based kepada nasabah yang sebelumnya sulit dijangkau atau tidak dilayani oleh cabang fisik. 

Baca juga: Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Meskipun demikian, Alex mengingatkan, perubahan teknologi dan tren perilaku konsumen dapat memberikan tantangan baru bagi bank, misalnya menghadapi persaingan yang semakin ketat dan kebutuhan untuk beradaptasi dengan cepat. 

“Oleh karena itu, bank perlu terus mengikuti tren digital, memperbarui strategi, dan berinvestasi dalam inovasi teknologi untuk memastikan posisi fee dari layanan digital tetap kuat terhadap bottom line di masa depan,” kata dia.

Baca juga: Lengkap, Cara Ganti PIN ATM BRI, BNI, BCA, dan Mandiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com