Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ferdy Hasiman
Peneliti

Peneliti di Alpha Research Database. Menulis Buku Freeport: Bisnis Orang Kuat Vs Kedaulatan Negara, Gramedia 2019. dan Monster Tambang, JPIC-OFM 2013.

Pertamina dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 16/06/2023, 12:21 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Selain itu, bahan bakar minyak yang dihasilkan akan bersifat ramah lingkungan. Pembangunan yang diperkirakan selesai pada 2026 itu memiliki luas lahan 900 hektare. Proyek raksasa ini juga memberi dampak besar bagi masyarakat di wilayah tersebut.

Pada pengembangan awal proyek itu, masih terekam dalam ingatan kita bagaimana Pertamina membayar lahan warga per kepala keluarga sampai seharga Rp 7 miliar. Ini pemberitaan yang menghebohkan satu tahun lalu. Dampak proyek itu sangatlah besar bagi pembangunan daerah dan nasional.

Dua proyek besar Pertamina di atas hanya mewakili proyek-proyek Pertamina yang lain. Masih banyak proyek raksasa Pertamina yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang tak tercatat dalam tulisan pendek ini.

Hal itu  hanya mau menunjukan bahwa Pertamina sebagai perusahaan milik negara terbesar memiliki kontribusi sangat besar bagi pembangunan nasional dan pembangunan daerah. Sebagai perusahaan dengan status BUMN, Pertamina memiliki kewajiban membantu pemerintah mendistribsusikan BBM bagi masyarakat (public service obligation/PSO) sampai ke pelosok negeri termasuk BBM satu harga.

Program BBM Satu Harga merupakan program pemerataan energi dan penerapan energi berkeadilan dengan harga BBM yang sama untuk produk Premium dan Solar bersubsidi di wilayah yang memiliki keterbatasan akses atau tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Selain itu, Pertamina diberi penugasan menyediakan LPG Tabung 3 Kg (LPG PSO) kepada seluruh rakyat Indonesia. Untuk kepentingan PSO ini, Pertamina tidak mengambil untung, tetapi itu adalah tugas pelayanan sebagaimana perintah UU.

Meskipun bertugas membantu masyarakat, Pertamina sebagai korporasi juga wajib memberikan kontribusi bagi penerimaan negara. Di tahun 2022, total kontribusi melalui setoran penerimaan negara mencapai Rp 465,77 triliun, meningkat 74 persen dari tahun 2021 sebesar Rp 265,03 triliun.

Dana sebesar itu komposisinya terdiri dari pembayaran pajak sebesar Rp 219,06 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 84,79 triliun. Selain itu masih ada dividen dan signature bonus sebesar Rp 3,31 triliun.

Kontribusi lain Pertamina adalah dalam bentuk Minyak Mentah dan Kondensat Bagian Negara (MMKBN) yang pada tahun 2022 mencapai Rp 158,60 triliun.

Jadi, kontribusi Pertamina terhadap negara sangatlah besar. Dari sisi hulu, Pertamina berkontribusi pada peningkatan produksi minyak dan gas nasional.

Di hilir, pembangunan kilang dan SPBU-SPBU Pertamina berkontribusi sangat luar biasa, bukan hanya pada pengolahan minyak mentah menjadi BBM, tetapi juga angkatan kerja dan kelak berdampak pada pendapatan pekerja dan meningkatnya konsumsi masyarakat di setiap rantai bisnis Pertamina.

Dengan demikian, tak salah jika kita mengatakan bahwa Pertamina adalah salah satu perusahaan yang turut menopang pertumbuhanan ekonomi negeri ini.

Go Global

Publik di Tanah Air berharap Pertamina terus menjaga profesionalismenya sebagai perusahaan minyak dan gas negara yang bisa diandalkan menopang kedaulatan energi dan pertumbuhanan ekonomi nasional.

Pertamina wajib mencari lapangan-lapangan migas baru baik domestik maupun luar negeri dalam rangka menjaga produksi minyak dan gas nasional. Dengan peningkatan produksi migas, pertumbuhanan ekonomi nasional dan Pertamina turut serta menjaga neraca keuangan negara agar tidak terjadi impor migas terus-menerus.

Di sektor hilir, Pertamina terus meningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam mendistribusikan BBM dan LPG 3 kg kepada masyarakat terluar dan terjauh. Selain itu, pembangunan kilang dan peremajaan kilang penting untuk meningkatan produksi BBM nasional.

Pertamina bukan hanya menjadi menjadi perusahaan besar di dalam negeri, tetapi harus memiliki kemampuan untuk go global.

Baca juga: Digitalisasi Bikin Pertamina Hemat Rp 48,7 Triliun

Untuk go global, Pertamina wajib profesional menjalankan bisnis migas, mempersiapkan sumber daya manusia dengan baik dan mempersiapkan teknologi-teknologi baru yang inovatif agar mampu bersaing dengan perusahaan global.

Selain itu, Pertamina wajib hukumnya untuk tetap transparan. Dengan transparansi, rakyat Indonesia paham ke mana arah Pertamina berayun menuju kekuatan energi di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com