Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Bocorkan Tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Mendekati Rp 300.000

Kompas.com - 24/06/2023, 19:05 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membocorkan tarif kereta cepat Jakarta-Bandung saat beroperasi komersil yakni sedikit di bawah Rp 300.000.

Sementara beberapa waktu lalu operator KCJB, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan tarif kereta cepat Jakarta Bandung bakal beda tipis dari tarif KA Argo Parahyangan yang berkisar Rp 150.000-250.000.

"Setelah (uji coba) mendekati di angka Rp 300.000-an lah ya," ujarnya saat ditemui di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (24/6/2023).

Baca juga: Naik Kereta Cepat Gratis Mulai 18 Agustus 2023, Skema Pemesanan Tiket Masih Digodok

Namun sebelum berbayar, dia memastikan tarif kereta cepat Jakarta-Bandung bakal digratiskan untuk masyarakat selama masa uji coba terbatas.

Adapun uji coba terbatas KCJB ini dijadwalkan akan dimulai 18 Agustus mendatang sampai Oktober 2023.

"(Tarif KCJB gratis) sampai Oktober pokoknya. Oktobernya kemarin belum clear detail harinya, bisa 2 bulan, bisa 3 bulan," ungkapnya.

Baca juga: Proyek Kereta Cepat Dilanjutkan ke Surabaya, Pemerintah Gandeng China Lagi?

Saat ini para pemangku kepentingan tengah menggodok skema pemilihan peserta dan metode pembelian tiket untuk uji coba terbatas.

Sebab nantinya, jumlah masyarakat yang bisa ikut uji coba secara gratis ini akan terbatas. Namun dia memastikan, peserta uji coba tidak hanya terbatas untuk undangan saja.

"Enggak juga, nanti kan sekali berangkat itu 600 orang jadi pasti kan terbatas. Intinya tunggu saja, sedang difinalisasi oleh Pak Luhut tentang bagaimana teknis mendaftar nyoba kereta api cepat bagi masyarakat awam," jelasnya.

Baca juga: Naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung Gratis Selama Uji Coba Terbatas

Dia menyebut, kemungkinan bagi masyarakat yang terdampak pembangunan kereta cepat atau masyarakat di sekitar rel kereta cepat akan didahulukan oleh pemerintah.

"Kan minatnya panjang tapi didahulukan sesuai arahan Presiden kepada masyarakat yang terdekat dengan jalur kan mereka kan terdampak tanahnya. Nanti akan dibikin mekanisme teknisnya," tuturnya.

Baca juga: Kereta Cepat Diteruskan hingga Surabaya, Luhut: Akan Banyak Penghematan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com