Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Meski Manufaktur Menggeliat, Industri Tekstil Alami Kontraksi karena Pasar Domestik Dibanjiri Produk Impor

Kompas.com - 03/07/2023, 17:37 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Merujuk data United Union Statistics Economics, Indonesia masuk dalam daftar 10 negara manufaktur teratas berdasarkan persentase kontribusi mereka terhadap output manufaktur global.

Selain Indonesia, ada negara-negara maju lain, seperti China, Amerika Serikat, Jepang, Jerman, India, dan Korea Selatan.

Politisi Golongan Karya (Golkar) itu menambahkan, pemerintah telah meluncurkan Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.

Pada perayaan 100 tahun kemerdekaan pada 2045 atau dalam 22 tahun ke depan, Indonesia ditargetkan masuk dalam lima negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

Agus menegaskan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), hilirisasi industri menjadi lompatan besar dalam membangun Indonesia ke depan.

Baca juga: Dorong Industri Tekstil yang Alami Kontraksi, Kemenperin Keluarkan Berbagai Kebijakan

Hilirisasi merupakan proses meningkatkan nilai tambah suatu komoditas dengan mengolah atau memurnikan bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau produk jadi.

Nilai jual produk turunan atau yang mengalami proses hilir akan semakin tinggi, dibandingkan dijual dalam bentuk bahan mentah.

“Kami fokus menjalankan kebijakan hilirisasi industri di tiga sektor, yakni industri berbasis agro, berbasis bahan tambang dan mineral, serta berbasis migas dan batu bara,” jelasnya.

Agus mengatakan. secara bertahap, pemerintah terus melakukan penghentian ekspor bahan tambang mentah, di antaranya bauksit, timah, hingga alumina.

Untuk diketahui, dalam laporan S&P Global, ekspansi yang dialami industri manufaktur Indonesia pada Juni 2023 didukung peningkatan pada permintaan baru.

Hal tersebut mengakibatkan kenaikan produksi yang juga berdampak pada bertambahnya jumlah tenaga kerja.

Baca juga: Industri Tekstil Kontraksi, Kemenperin: Imbas Inflasi AS dan Eropa, Permintaan Ekspor Turun

Economics Associate Director S&P Global PMI Market Intelligence Jingyi Pan mengatakan, momentum pertumbuhan di seluruh sektor manufaktur Indonesia kembali mengalami percepatan pada Juni 2023.

“Laju kenaikan permintaan secara keseluruhan tergolong solid, meskipun kurangnya permintaan eksternal terus menghambat pertumbuhan penjualan total,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com