Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kemenperin Sebut Ekspansi Masif IKI pada Juni 2023 Didorong 21 Subsektor Industri

Kompas.com - 04/07/2023, 12:43 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

“Nilai IKI tertinggi ini disebabkan kondisi pasar yang sudah membaik. Oleh karena itu, pasar domestik perlu dijaga dari serbuan barang impor,” tegas Putu.

Selanjutnya, nilai IKI pada Juni 2023 mengalami rebound setelah sempat menurun pada bulan sebelumnya yang disebabkan oleh perilaku konsumsi saat libur Idul Fitri tidak seperti yang diharapkan.

Akibatnya, industri masih memiliki banyak persediaan produk pada Mei 2023. Dengan habisnya persediaan produk tersebut, industri berproduksi kembali pada Juni.

Putu menambahkan, tumbuhnya optimisme pelaku usaha juga didukung momen-momen rutin tahunan, seperti tahun ajaran baru, libur hari raya, libur sekolah, serta peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI).

Selain itu, pesta demokrasi yang akan berlangsung juga berpeluang meningkatkan permintaan, terutama bagi industri tekstil dan produk tekstil maupun industri makanan dan minuman.

Baca juga: Keramik Impor dari China Banjiri RI, Kemenperin Minta Pengusaha Lokal Agresif Ekspor

Tak hanya ekspansi nilai IKI, para pelaku usaha juga mengaku bahwa kondisi usaha mereka mengalami peningkatan pada Juni 2023.

Sebanyak 33,6 persen pelaku usaha mengatakan kondisi usaha Juni lebih baik dibanding Mei 2023  atau naik sebesar 5,3 persen. Kondisi ini merupakan yang tertinggi sepanjang periode IKI.

“Pandangan terhadap kondisi usaha enam bulan ke depan pada bulan Juni ini tercatat sebesar 66,19 persen. Pelaku usaha lebih optimistis dan 25,47 persen menyatakan kondisi usaha enam bulan ke depan akan tetap,” terang Putu.

Kelompok industri yang terkontraksi

Pada kesempatan itu, Direktur Industri Aneka dan Industri Kecil dan Menengah Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Ni Nyoman Ambareny menyampaikan permasalahan yang dihadapi kelompok industri pengolahan yang masih mengalami kontraksi.

Beberapa di antaranya adalah industri yang berorientasi ekspor, seperti industri alat musik, industri mainan, industri alat tulis, industri alat olahraga, dan industri bulu mata palsu.

Baca juga: Kemenperin Ungkap Alasan Penyerapan Subsidi Kendaraan Listrik Belum Agresif

“Masalah utama yang dihadapi adalah kondisi ekonomi negara tujuan ekspor, yaitu Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) belum kembali normal,” ujarnya.

Oleh karenanya, kata Ambareny, permintaan untuk produk-produk yang termasuk sebagai produk tersier belum pulih kembali.

Dalam rangka menjaga pasar domestik melalui pemberdayaan industri kecil dan menengah (IKM), Kemenperin telah melakukan beberapa upaya, antara lain memberikan fasilitasi sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) berdasarkan self-assessment bagi industri kecil, kampanye Bangga Buatan Indonesia, serta sinergi dengan instansi di luar Kemenperin dalam penjajakan ekspor ke pasar nontradisional.

Permasalahan yang sama juga dihadapi industri tekstil dan industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki.

Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin, Adie Rochmanto Pandiangan menyampaikan, tahun ajaran baru dan adanya investasi baru pada industri yang mengalami kontraksi menimbulkan harapan untuk perbaikan nilai IKI sampai dua bulan mendatang.

“Selain itu, di periode ini industri pakaian jadi mengalami ekspansi, didukung oleh kondisi pasar ekspor untuk tujuan Amerika Serikat yang cukup bersahabat,” ungkapnya.

Baca juga: Kunjungan ke China, Menperin Bakal Temui BYD Bahas EV

Sementara itu, Kemenperin saat ini tengah melakukan pengawasan di Pusat Logistik Berikat (PLB) maupun marketplace untuk mengatasi masalah impor produk-produk tekstil yang meroket hingga 70,49 persen pada Mei 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

3 Tanda Lolos Kartu Prakerja, Apa Saja?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 17 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Wall Street Berakhir di Zona Merah, Dow Sempat Sentuh Level 40.000

Whats New
KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

KB Bank Dukung Swasembada Pangan lewat Pembiayaan Kredit Petani Tebu

BrandzView
5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

5 Cara Transfer BRI ke BCA Lewat ATM hingga BRImo

Spend Smart
Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Diajak Bangun Rute di IKN, Bos MRT: Masih Fokus di Jakarta

Whats New
Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan  Sosialisasi dan Dorong Literasi

Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Kemenkop-UKM Terus Lakukan Sosialisasi dan Dorong Literasi

Whats New
Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Pesawat Garuda yang Terbakar di Makassar Ternyata Sewaan, Pengamat Sarankan Investigasi

Whats New
Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Prabowo Yakin Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Standard Chartered: Bisa, tapi PR-nya Banyak...

Whats New
Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Gara-gara Miskomunikasi, Petugas PT JAS Jatuh dari Pintu Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta

Whats New
Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Utang Rp 14,5 Triliun untuk Bangun Rute Baru MRT Akan Dibayar Pakai APBN-APBD

Whats New
Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Lupa Bawa Kartu? Ini Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BCA

Work Smart
Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Alfamart soal Tukang Parkir Liar: Cuekin Aja

Whats New
Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Laju Kredit BTN hingga April 2024 Bergerak Menuju Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com