Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kemenperin Sebut Ekspansi Masif IKI pada Juni 2023 Didorong 21 Subsektor Industri

Kompas.com - 04/07/2023, 12:43 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com Kinerja industri pengolahan turut membantu perekonomian Indonesia di tengah kondisi perlabatan ekonomi dunia.

Pulihnya ekonomi Indonesia dapat dilihat dari beberapa indikator makro, seperti stabilitas nilai tukar rupiah dan penurunan tekanan inflasi sehingga suku bunga dapat dipertahankan tetap.

Faktor inflasi yang memiliki kecenderungan menurun pada Mei 2023 didorong oleh penurunan harga komoditas dan energi serta akibat dari pengetatan kebijakan moneter yang dilakukan oleh sebagian besar bank sentral.

Kemudian, sinyal positif yang menjadi perhatian adalah kinerja industri pengolahan yang tumbuh masif tercermin pada nilai Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Juni 2023 yang menguat secara signifikan.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, seluruh variabel pembentuk IKI Juni 2023 mengalami ekspansi.

Baca juga: IKI Juni 2023 Meningkat, Kemenperin Sebut Pertumbuhan Ekonomi RI Meningkat

“IKI Juni 2023 mencapai 53,93 meningkat 3,03 poin dibandingkan Mei 2023. Angka ini juga merupakan yang paling tinggi sejak IKI dirilis November 2022,” katanya saat menyampaikan rilis IKI Juni 2023 di Jakarta, Selasa (27/6/2023).

Variabel pesanan baru meningkat sebesar 4,97 poin menjadi 54,81, variabel produksi yang meningkat 4,85 poin menjadi 54,86, sedangkan variabel persediaan menurun 4,56 poin menjadi 50,34.

Pesanan domestik masih menjadi faktor dominan yang mempengaruhi indeks variabel pesanan baru.

Peningkatan IKI Juni 2023 didorong oleh peningkatan IKI di 21 subsektor industri. Tidak hanya  peningkatan nilai IKI, beberapa subsektor juga mengalami ekspansi setelah sebelumnya selalu mengalami kontraksi.

Dari 23 subsektor industri tersebut, terdapat delapan subsektor yang berubah dari kontraksi menjadi ekspansi pada Juni 2023.

Baca juga: Dorong Akselerasi Kendaraan Listrik, Kemenperin Siapkan IKM Roda Dua

Delapan subsektor tersebut, yaitu industri kertas dan barang dari kertas, industri karet, barang karet dan plastik, industri pencetakan dan reproduksi media rekaman, serta industri pengolahan tembakau.

Selanjutnya, industri barang galian bukan logam, industri farmasi, obat kimia dan tradisional, industri pakaian jadi, dan industri logam dasar.

Tiga subsektor yang masih mengalami kontraksi, yaitu industri tekstil, industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, dan industri pengolahan lainnya.

“Untuk Juni 2023, subsektor industri dengan nilai IKI tertinggi adalah industri kendaraan bermotor, trailer dan semitrailer, industri makanan, dan industri minuman,” jelas Febri dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (4/7/2023).

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenperin Putu Juli Ardika menambahkan, IKI Juni 2023 juga memiliki persentase pesimisme terendah sepanjang pelaporan IKI.

Baca juga: Keramik Impor dari China Banjiri RI, Kemenperin Minta Pengusaha Lokal Agresif Ekspor

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com