Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkan Hidrogen-Amonia Hijau, Pupuk Indonesia Gandeng PLN dan Perusahaan Asal Arab

Kompas.com - 13/07/2023, 14:12 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) menggandeng PT PLN (Persero) dan Acwa Power Company, perusahaan energi asal Arab Saudi, dalam mengembangkan green hydrogen dan green ammonia. Hidrogen dan amonia hijau tersebut akan digunakan menjadi energi bersih.

Kerja sama ketiganya ditandai dengan penandatanganan perjanjian studi pengembangan bersama atau Joint Development Study Agreement (JDSA) untuk pengembangan green hydrogen dan green ammonia.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury, yang menyaksikan penandatanganan, mengatakan bahwa kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut pengembangan energi bersih yang sebelumnya sudah dilakukan pada kawasan industri hijau (green industry cluster) di Aceh.

Baca juga: Pupuk Indonesia Siapkan Alternatif Bahan Baku Pupuk dari Timur Tengah

Dalam kerja sama kali ini, ketiga perusahaan pun akan mengembangkan green hydrogen yang menjadi bahan baku green ammonia untuk pengembangan energi bersih di Gresik, Jawa Timur.

"Kementerian BUMN mendukung kerja sama pengembangan green hydrogen dan green ammonia ini. Kerja sama ini dalam rangka mengembangkan energi bersih di Jawa Timur khususnya di Kawasan Petrokimia Gresik," ujar Pahala dalam keterangan tertulis, Kamis (13/7/2023).

Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman menuturkan, dalam perjanjian studi bersama ini, pabrik green hydrogen dan green ammonia akan dibangun di Kawasan Industri Petrokimia Gresik, Jawa Timur.

Setidaknya terdapat potensi sumber energi bersih dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan kapasitas maksimum 200 megawatt (MW) yang menghasilkan green hydrogen, kemudian dikonversi menjadi green ammonia di Petrokimia Gresik.

Ketiga pihak juga bekerja sama dalam mengembangkan strategi bisnis serta mengkaji potensi pembentukan joint venture untuk green hydrogen plant dan green ammonia plant. Harapannya, kerja sama ini dapat menguntungkan semua pihak, baik investor maupun industri dalam negeri.

“Melalui kerja sama ini, Pupuk Indonesia bersama PLN dan Acwa Power Company akan mengevaluasi konversi green hydrogen menjadi green ammonia dengan menggunakan fasilitas Gresik Ammonia yang sudah ada, serta membuka peluang kerja sama dengan off-taker green ammonia jangka panjang,” jelas Bakir.

Untuk diketahui, green hydrogen atau hidrogen hijau merupakan hidrogen yang diperoleh dari sumber bersih tanpa emisi karbon. Green hydrogen dimanfaatkan sebagai bahan baku green ammonia yang dapat digunakan untuk menjadi bahan bakar pembangkit listrik, transportasi, dan pembuatan pupuk.

Adapun Pupuk Indonesia sendiri merupakan salah satu produsen amoniak terbesar di dunia, sehingga dapat memainkan peran strategisnya dalam mendukung energi bersih melalui pengembangan amoniak hijau di Indonesia.

Baca juga: Harga Amoniak Turun, Pendapatan ESSA Turun 45 Persen pada Kuartal I-2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com