Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyelundupan, Pupuk Indonesia Percanggih Sistem Penyaluran Pupuk Subsidi

Kompas.com - 03/07/2023, 16:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

GIANYAR, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) terus mendorong penggunaan aplikasi i-Pubers dalam penyaluran pupuk bersubsidi. Lewat aplikasi ini, input data penyaluran pupuk bersubsidi secara digital.

Saat ini uji coba i-Pubers sudah dilakukan di 5 provinsi yakni Bali, Aceh, Bangka Belitung, Riau, dan Kalimantan Selatan. Adapun untuk wilayah Bali, penerapan i-Pubers sudah dilakukan sejak 2022 atau selama setahun.

Penggunaan i-Pubers pun secara bertahap diperluas untuk diterapkan secara nasional. Rencananya, uji coba selanjutnya dilakukan ke wilayah Sumatera Utara (Sumut) dan Jawa Timur (Jatim) pada akhir Juli 2023.

Baca juga: Pupuk Indonesia Telah Salurkan 2,06 Juta Ton Pupuk Bersubsidi

Direktur Transformasi Bisnis Pupuk Indonesia, Panji Winanteya Ruky mengatakan, penggunaan i-Pubers memberikan sejumlah manfaat. Salah satunya mencegah tindakan penyelundupan pupuk bersubsidi saat disalurkan dari pabrik, kios hingga ke petani.

Ia meyakini, aplikasi hasil integrasi antara T-Pubers milik Kementerian Pertanian (Kementan) dengan aplikasi Rekan milik Pupuk Indonesia tersebut, proses distribusi pupuk bersubsidi menjadi lebih mudah dimonitoring.

"Ini salah satu digitalisasi, karena kami merekam seluruh transaksi pupuk bersubsidi dari mulai pabrik sampai di kios, sampai di lepas ke petani. Harapannya kita bisa merekam semua pergerakan pupuk bersubsidi, termonitoring, gampang ditelusuri, dan gampang dilacak," ujarnya saat mengunjungi Kios Koperasi Krama Subak Lumbung Sari, Gianyar, Bali, Senin (3/7/2023).

Baca juga: Jadi Objek Vital Nasional, Pabrik Pupuk Indonesia Dijaga Pangkalan Rudal

Selain itu, manfaat lainnya yakni memudahkan petani dalam menebus pupuk bersubsidi. Petani cukup datang ke kios dengan membawa KTP untuk di data Nomor Induk Kependudukan-nya (NIK).

Selanjutnya, kios akan menginput jumlah transaksi penebusan dan petani menandatangani bukti transaksi tersebut pada aplikasi i-Pubers.

Pada saat transaksi, petani juga akan difoto bersama KTP dan produk pupuk yang dibeli oleh pihak kios dengan aplikasi i-Pubers. Ini sebagai bukti penebusan pupuk bersubsidi.

Baca juga: Pabrik Pupuk Indonesia Berisiko Tinggi seperti Depo Plumpang, Ini Mitigasi yang Dilakukan

Melalui aplikasi i-Pubers yang sudah dilengkapi geo-tagging dan timestamp, maka akan tercatat lokasi dan waktu terjadinya transaksi sehingga memudahkan penelusuran.

"Kami memudahkan para petani dengan cukup membawa KTP, membawa dirinya untuk dapat menebus pupuk dan semuanya terekam secara digital. Jadi tidak perlu ada lembar-lembar formulir dan fotocopy dan lain-lain untuk menebus pupuk," ucap dia.

Menurut Panji, dengan digitalisasi yang dilakukan Pupuk Indonesia, maka bisa memberikan data kepada pemerintah untuk melakukan analisis kebijakan.

"Jadi kami merekam semua data terkait penyaluran dan penebusan pupuk subsidi. Nah data-data ini bisa dipakai oleh pemerintah untuk memperbaiki kebijakan," pungkasnya.

Baca juga: Ada El Nino, Kemenperin Pastikan Produksi dan Penyaluran Pupuk Tidak Terhambat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com