Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Lanjutkan Kenaikan

Kompas.com - 14/07/2023, 09:27 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (14/7/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.10 WIB, IHSG berada pada level 6.841,19 atau naik 30,98 poin (0,45 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.810,21.

Sebanyak 242 saham melaju di zona hijau dan 129 saham di zona merah. Sedangkan 207 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 596,78 miliar dengan volume 1,9 miliar saham.

Baca juga: Jelang Akhir Pekan Mampukah IHSG Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Analis BinaArtha Sekuritan Ivan Rosanova mengatakan, IHSG masih berpotensi bergerak menguat hari ini setelah berhasil ditutup di bawah resisten Fibonacci 6.815 lagi. Ini mengindikasikan adanya konsolidasi jangka pendek namun masih memiliki peluang untuk melanjutkan fase bullish menuju 6.884.

“Level support IHSG berada di 6.700, 6.622 dan 6.589, sementara level resistennya di 6.815, 6.846, 6.884 dan 6.912. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish,” kata Ivan dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini melaju di teritori positif. Indeks Strait Times Singapura naik 0,48 persen (15,6 poin) pada posisi 3.254,14, dan Hang Seng Hongkong menguat 17,37 poin (0,09 persen) ke posisi 19.367,99. Sementara itu, Indeks Nikkei Jepang melemah 0,02 persen (5,9 poin) menjadi 32.413,4, dan indeks Komposit Shanghai China terkoreksi 0,06 persen (1,8 poin) di posisi 3.234,67.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga bergerak di zona hijau. Melansir data Bloomberg, pukul 09.03 WIB rupiah berada pada level Rp 14.954 per dollar AS, atau naik 12 poin (0,08 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 14.966 per dollar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah pagi ini ditopang oleh data inflasi produsen AS yang mengonfirmasi bahwa kenaikan inflasi di AS sudah melandai. Data tersebut menambah keyakinan pasar bahwa Bank Sentral AS akan menghentikan kebijakan suku bunga tinggi dalam waktu dekat.

“Data inflasi mendorong indeks dollar AS turun ke bawah level 100, sekarang bergerak di kisaran 99. Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang seringkali merefleksikan kebijakan suku bunga acuan AS juga dalam tren turun. Hari ini rupiah berpotensi menguat ke arah Rp 14.900 per dollar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.980 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: Rupiah dan IHSG Ditutup di Zona Hijau

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com