Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Usaha Erajaya, PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) Bersiap IPO, Bidik Dana Segar Rp 425,3 Miliar

Kompas.com - 17/07/2023, 18:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) yang merupakan anak usaha PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) saat ini tengah bersiap untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) dalam rangka pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perusahaan yang bergerak di sektor consumer ini berencana sebanyak-banyaknya 1,03 juta lembar saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru yang setara dengan 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham.

Presiden Direktur ERAL Djohan Sutanto mengatakan, harga penawaran dikisaran Rp 370 sampai dengan Rp 410 per saham dengan target dana IPO sebanyak – banyaknnya Rp 425,3 miliar. Dia mengatakan, penggunaan dana IPO akan digunakan untuk ekspansi bisnis.

“Dana IPO yang diperoleh akan kami gunakan untuk ekspansi bisnis saat ini, ekspansi bisnis di masa depan. Kami optimistis bahwa sektor ritel memiliki potensi besar untuk terus berkembang di Indonesia. Apalagi, hingga saat ini pertumbuhan ekonomi nasional terbesar masih ditopang oleh kegiatan konsumsi,” kata Djohan di Jakarta, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Gelar RUPS, Erajaya Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris

Adapun rincian penggunaan dana IPO, di antaranya, sekitar 37 persen akan digunakan untuk pemberian pinjaman kepada entitas anak, diantaranya 93 persen untuk PT Mitra Internasional Indonesia, dan sekitar 7 persen untuk PT Era Aktif Indonesia.

Rincian penggunaan dana untuk PT Mitra Internasional Indonesia, diantaranya 61 persen untuk modal kerja termasuk pengadaan, penyaluran dan kelengkapan persediaan, beban operasional dan pemeliharaan sistem, jaringan beserta perangkat pendukungnya, pengadaan peralatan pendukung penjualan di gerai, kegiatan promosi dan pemasaran, serta beban operasional lainnya.

Kemudian, sekitar 39 persen akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka pengembangan gerai baru sekitar 50 gerai dan peremajaan sekitar 10 gerai dengan brand yang sudah ada saat ini, termasuk namun tidak terbatas pada pembiayaan prasarana dan perlengkapan gerai, perabot, fit out, renovasi, dan pembiayaan belanja modal lainnya. Lokasi baik gerai baru maupun gerai yang sudah ada saat ini akan berada di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali.

Sementara itu, untuk rincian penggunaan dana yang digunakan Era Aktif Indonesia, yakni sekitar 82 persen untuk modal kerja termasuk namun tidak terbatas pada pembiayaan pengadaan, penyaluran dan kelengkapan persediaan, beban operasional dan pemeliharaan sistem, jaringan beserta perangkat pendukungnya, pengadaan peralatan pendukung penjualan di gerai, kegiatan promosi dan pemasaran, serta beban operasional lainnya.

Baca juga: Erajaya Bakal Tebar Dividen Tunai Rp 299 Miliar

Kemudian, sekitar 18 persen akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka pengembangan gerai baru sekitar 4 gerai dan peremajaan sekitar 2 gerai dengan brand yang sudah ada saat ini, termasuk namun tidak terbatas pada pembiayaan prasarana dan perlengkapan gerai, perabot, fit out, renovasi, dan pembiayaan belanja modal lainnya.

Lokasi baik gerai baru maupun gerai yang sudah ada saat ini akan berada di Pulau Jawa dan Bali.

Selanjutnya, sekitar 13,75 persen dari dana IPO akan digunakan untuk pemberian modal dalam bentuk penyetoran modal kepada entitas anak, diantaranya PT Era Gaya Indonesia dan PT Master Selam Nusantara.

Baca juga: Transformasi Erajaya, dari Jualan Ponsel, Kini Fokus Jadi Lifestyle Smart Retailer Terbesar di Asteng

Era Gaya Indonesia memiliki kegiatan usaha utama berupa perdagangan eceran pakaian dan kebutuhan fashion, sementara Master Selam Nusantara bergerak di bidang perdagangan eceran peralatan olahraga. Keduanya, direncanakan akan beroperasi dengan pembukaan gerai pertama paling lambat pada kuartal 4 tahun 2023.

Sisa dana IPO, sekitar 49,25 persen akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan, guna mendukung kegiatan usaha utama dan operasional Perseroan, termasuk dan tidak terbatas pada pembiayaan pengadaan, penyaluran dan kelengkapan persediaan, serta beban operasional lainnya.

Perseroan juga mengadakan Program Employee Stock Allocation (ESA) dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar 31,1 juta atau 3 persen dari saham yang ditawarkan saat IPO. Setelah pelaksanaan IPO, Perseroan akan memberikan sebanyak-banyaknya 52,3 juta saham atau sebesar 1 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham.

Halaman:


Terkini Lainnya

Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Whats New
6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

Spend Smart
Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Whats New
[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

Whats New
OJK Sesuaikan Pengawasan Perbankan dengan Kebijakan Global

OJK Sesuaikan Pengawasan Perbankan dengan Kebijakan Global

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com