Dua indikator yakni kepabeanan naik dari 2,67 pada 2018 menjadi 2,8 di 2023 dan infrastruktur mendapat 2,9. Sedangkan empat indikator lainnya turun yakni pengiriman internasional melemah menjadi 3, kompetensi dan kualitas logistik 2,9, timeliness menjadi 3,3 dan tracking dan tracing mendapat 3.
Baca juga: Info Pelabuhan Siwa Wajo, Tiket, dan Jadwal Kapal
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku mempertanyakan penyusunan laporan LPI terkait peringkat logistik Indonesia tersebut.
Luhut bilang, laporan tersebut justru bertolak belakang dengan klaim keberhasilan pemerintah dalam menekan biaya logistik hingga delapan persen, dari sebelumnya 23,9 persen pada 2019 menjadi 16 persen pada 2023.
Bahkan biaya logistik bisa terus diturunkan dengan target hingga 10 persen dalam beberapa tahun mendatang. Selain itu, pemerintah Indonesia juga mengklaim kalau pelabuhan di Tanah Air juga sudah masuk dalam deretan yang terbaik di dunia.
Luhut menyebut, penilaian Bank Dunia bisa dibilang tidak adil. Karena sebagai negara kepulauan, kuantitas pelabuhan di Indonesia terbilang sangat banyak dengan beberapa di antaranya memang diakui masih belum terurus, terutama di kawasan terpencil.
Baca juga: Info Pelabuhan Tobaku Kolaka, Tiket, dan Jadwal Kapal
"Saya terus terang enggak fair juga dong kamu (Bank Dunia) nilai satu pelabuhan dengan katakanlah 34 atau 116 pelabuhan, kita angkanya banyak ini, tergantung strata tingkatan kualitas pelabuhannya," beber Luhut.
Lantaran tak terima dengan hasil laporan LPI tersebut, ia mengaku bakal meminta klarifikasi secara langsung perwakilan ke Bank Dunia.
"Setelah vakum lima tahun, logistics performance index kita kembali dirilis oleh World Bank. Nanti akan saya undang itu World Bank, mau tanya di mana kelemahan kita supaya kita tahu diperbaiki," kata Luhut.
Ia berujar, rasa kekecewaan yang diluapkannya merespon laporan LPI tersebut bukan berarti pemerintah Indonesia saat ini anti-kritik. Tapi menurutnya, penilaian tersebut dinilainya kurang akurat.
"Kita juga tidak menutup diri terhadap kritik, tapi yang jelas cost itu kita berhasil menurunkan dengan digitalisasi yang kita canangkan. Jadi kita lakukan itu sehingga efisiensi dalam pelabuhan sekarang kecepatannya jauh lebih cepat," ujar Luhut.
Baca juga: Profil Pelabuhan Tanjung Buton Siak Riau
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.