Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akseleran Tunda IPO karena Belum Dapat Investor Strategis

Kompas.com - 27/07/2023, 16:07 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perusahaan yang bergerak di sektor jasa keuangan PT Akselerasi Usaha Indonesia (Akseleran) menunda pencatatan perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perusahaan yang bergerak di sektor P2P Lending itu sebelumnya berencana melepas 2,9 miliar lembar saham atau 29 persen dari modal dengan penawaran harga saham Rp 100 – Rp 120 per lembar saham.

Dalam keterangan tertulis yang diperoleh Kompas.com, sebelumnya Akseleran rencananya akan tercatat di BEI pada 9 Agustus 2023. Namun, perusahaan mengungkapkan hingga kini belum mendapatkan strategic investor yang tepat untuk mendukung bisnis perseroan.

Baca juga: Penuhi Aturan Modal Minimum, Pinjol Disarankan Merger

“Dikarenakan kondisi pasar saat ini, dibutuhkan waktu yang lebih panjang untuk mendapatkan strategic investor yang tepat yang dapat mendukung perusahaan ke depannya. Oleh karena itu, perusahaan memutuskan untuk menunda IPO untuk sementara waktu,” seperti dikutip dari keterangan resmi perseroan, Rabu (26/7/2023).

Adapun langkah yang akan diambil Akseleran saat ini adalah terus menjalankan usaha layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi, atau yang biasa disebut dengan marketplace lending atau peer-to-peer lending, untuk mendukung pertumbuhan bisnis UKM di Indonesia.

Meskipun menunda melakukan IPO, Group Akseleran mengaku tetap optimis akan mampu mengembangkan bisnisnya di masa depan. Apalagi, sejauh ini perusahaan sudah menjalani bisnis P2P Lending selama 6 tahun.

Baca juga: Suntikan Modal Bisa Tekan Kredit Macet Pinjol

“Kami tetap optimistis untuk tumbuh semakin kuat mengingat perjalanan selama hampir enam tahun terakhir, dan disertai dengan pertumbuhan demi pertumbuhan secara konsisten dan berkesinambungan dari tahun ke tahun,” lanjut siaran pers Akseleran.

Hingga akhir Juni 2023, perusahaan telah menyalurkan kredit lebih dari Rp 1,44 triliun atau mengalami kenaikan 22 persen YoY. Adapun tingkat NPL perseroan tetap terjaga sebesar 0,6 persen, dari outstanding pinjaman per akhir Juni 2023.

Mengutip prospektus, jumlah aset perusahaan per akhir Desember 2022 sebesar Rp 121 miliar atau naik dibanding tahun 2021 sebesar Rp 93,4 miliar.

Namun demikian pendapatan perusahaan mengalami penurunan menjadi Rp 71,4 miliar pada 2022, dibanding 2021 sebesar Rp 39 miliar. Perusahaan juga masih mencatatkan rugi bersih sepanjang 2022 sebesar Rp 22,4 miliar, nilai tersebut menurun dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 30,3 miliar.

Baca juga: Pembiayaan UMKM lewat Pinjol Capai Rp 19,7 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com