Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konversi Kendaraan Listrik Dinilai Hemat Biaya, Ini Hitungan Pengusaha

Kompas.com - 27/07/2023, 15:38 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Anak usaha Bakrie & Brothers, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) menilai konversi kendaraan listrik lebih ekonomis ketimbang membeli kendaraan listrik baru.

Oleh karena itulah, mulai VKTR berencana mengembangkan bisnis di sektor konversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik atau repowering.

Pabrik VKTR nantinya akan melakukan konversi mesin atau motor konvensional (internal combustion engine - ICE) menjadi kendaraan berbasis tenaga listrik (EV). Adapun pembangunan pabrik ini menggandeng Suzhou Synland Technology Co., Ltd. (Synland).

Syland merupakan perusahaan original equipment manufacturer (OEM) tier 0.5, pemasok perusahaan solusi platform listrik dan merupakan bagian dari perusahaan baterai terbesar di dunia, Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL).

Baca juga: Mobil Listrik di China Disebut Lebih Murah dari RI, Luhut: Dilihat Dulu Tipenya

“Kerja sama ini merupakan salah satu upaya kami dalam mempercepat elektrifikasi transportasi di Indonesia, dan mendukung program pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission di tahun 2060,” kata Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono dalam siaran pers, Rabu (26/7/2023).

Gilarsi mengatakan, sistem yang dibangun dalam pabrik konversi ini dilakukan mulai dari komponen, power train, controller, wire harness, motor traksi, dan baterai. Komponen tersebut dirancang khusus untuk pasar Indonesia terutama pada konversi seluruh kendaraan ICE menjadi EV.

Hemat biaya

Pada tahap awal, VKTR dan Synland berfokus mengonversi kendaraan komersial seperti bus dan truk. Adapun berdasarkan data yang dihimpun perseroan, saat ini jumlah kendaraan komersial truk yang yang digunakan di jalanan sekitar 1,5 juta unit, sementara bus sejumlah 200.000 unit.

Baca juga: Hilirisasi Nikel Ditentang Eropa, Mendag: Kita Mati-matian Jadi Pusat Mobil Listrik

“Melalui skema B to B, repowering kendaraan ICE ke EV akan jauh lebih ekonomis, harganya bisa sampai 50 – 60 persen dari harga EV baru di kelas yang sama,” kata Gilarsi.

Sebagai informasi, pemerintah Indonesia telah mendorong konversi kendaraan dari ICE ke EV melalui Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 15 Tahun 2022 Tentang Konversi Kendaraan Bermotor Selain Sepeda Motor Dengan Penggerak Motor Bakar menjadi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Hal ini menjadi landasan bagi industri untuk mendorong percepatan tersebut, apalagi dengan konversi itu biaya armada akan jauh lebih murah.

“Teknologi retrofit ini memungkinkan kita untuk memperbanyak kendaraan yang ramah lingkungan dengan biaya yang jauh lebih murah,” kata Gilarsi.

Baca juga: Kunjungi Pabrik Mobil Listrik Hyundai, Mendag: Sangat Modern

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com