Kemenhub Evaluasi 34 Bandara Internasional, Ini Daftarnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengevaluasi kondisi 34 bandara internasional lantaran terdapat beberapa bandara belum beroperasi secara optimal. Evaluasi ini dilakukan dengan melibatkan kementerian dan lembaga terkait.

Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas Dan Umum Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Mokhammad Khusnu mengatakan, evaluasi ini dalam rangka proses penataan jumlah bandara internasional untuk menjaga keberlangsungan industri penerbangan.

"Penetapan Bandara Internasional tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan perjanjian ASEAN Open Sky, lalu lintas penumpang perjalanan luar negeri dan kargo internasional serta pemerataan Indonesia Barat dan Timur," ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (8/8/2023) malam.

Baca juga: Bandara VVIP di IKN Usung Konsep Ramah Lingkungan

Lebih lanjut dia menjelaskan, Kemenhub akan menetapkan ketentuan bandara domestik yang dapat melayani penerbangan dari dan ke luar negeri tanpa merubah status bandara menjadi internasional karena kepentingan tertentu.

Misalnya seperti acara kenegaraan, acara internasional, embarkasi dan debarkasi haji dan umrah, menunjang pertumbuhan ekonomi nasional dan penanganan bencana.

"Untuk saat ini proses Rancangan Peraturan Menteri dan Rancangan Ketentuan Menteri terkait pengaturan Bandara Internasional sedang dalam proses penetapan dan pengundangan," ungkapnya.

Baca juga: Kemenhub Ungkap Alasan Operasional Terbatas Kereta Cepat Jakarta-Bandung Molor

Adapun sesuai Kepmenhub Tatanan Kebandarudaraan Nasional saat ini terdapat 34 bandara dengan status penggunaan sebagai bandara internasional yakni sebagai berikut::

1. SBG-Bandara Maimun Saleh, Sabang.
2. BTJ-Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh.
3. KNO-Bandara Kualanamu, Medan.
4. DTB-Bandara Raja Sisingamangaraja XII, Silangit.
5. PKU-Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.
6. PDG-Bandara Minangkabau, Padang.
7. TNJ-Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang.
8. BTH-Bandara Hang Nadim, Batam.
9. PLM-Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.
10. TKG-Bandara Radin Inten II, Lampung.
11. TJQ-Bandara H.A.S. Hanandjoeddin, Tanjung Pandan.
12. CGK Bandara Soekarno Hatta, Banten.
13. HLP-Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
14. BDO-Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
15. KJT-Bandara Kertajati, Majalengka.
16. JOG-Bandara Adisutjipto, Yogyakarta.
17. SRG-Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang.
18. SOC-Bandara Adi Soemarmo, Solo.
19. SUB-Bandara Juanda, Surabaya.
20. BWX-Bandara Banyuwangi, Banyuwangi
21. DPS-Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.
22. LOP-Bandara Zainuddin Abdul Madjid, Lombok.
23. PNK-Bandara Supadio, Pontianak.
24. BPN-Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan.
25. TRK-Bandara Juwata, Tarakan.
26. UPG-Bandara Hasanuddin, Makassar.
27. MDC-Bandara Sam Ratulangi, Manado.
28. KOE-Bandara El Tari, Kupang.
29. AMQ-Bandara Pattimura, Ambon.
30. BIK-Bandara Frans Kaisiepo, Biak.
31. DJJ-Bandara Sentani, Jayapura.
32. MKQ-Bandara Mopah, Merauke.
33. BDJ-Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin.
34. YIA-Bandara Internasional Yogyakarta, Kulon Progo.

Baca juga: Gandeng AS, Kemenhub Gelar Pelatihan Keamanan Maritim