Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Energi UEA Bakal Bangun Proyek PLTS Terapung Senilai Rp 1,7 Triliun di Indonesia

Kompas.com - 12/08/2023, 20:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia akan segera memiliki proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Waduk Cirata, Jawa Barat.

PLTS terapung ini digadang-gadang akan menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Proyek ini dijalankan oleh konsorsium anak usaha PLN dan perusahan asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar.

Dalam sebuah unggahan Instagram pribadinya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan nilai investasi dari PLTS terapung ini lebih dari Rp 1 triliun.

Baca juga: Terbesar di Asia Tenggara, PLTS Terapung Cirata Ditargetkan Beroperasi Awal Tahun Depan

"1,7 triliun rupiah mengapung di air," tulis dia lewat akun @ridwankamil, dikutip Sabtu (12/8/2023).

Ia menambahkan, proyek tersebut rencananya akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhir Oktober mendatang. Proyek solar panel ini disebut sebagai yang terbesar se-ASEAN.

"Pembangkit listrik tenaga matahari tercanggih," imbuh dia.

Proyek ini memiliki kapasitas 145 MW listrik dengan luas area sekitar 9 hektare.

Pria yang karib disapa Kang Emil itu mengeklaim, terdapat 900-an warga lokal Purwakarta yang dilibatkan dalam proyek ini.

Lebih lanjut, Kang Emil menyatakan 36 persen listrik di Provinsi Jawa Barat berasal dari bauran pembangkit energi terbarukan.

Padahal, bauran energi terbarukan di tingkat nasional baru mencapai 13 persen.

Baca juga: PLN Operasikan PLTS Terapung Terbesar di Indonesia

"Listrik tenaga air, matahari, angin, hingga panas bumi akan menjadi prioritas di Jawa Barat, demi melawan krisis pemanasan global," tandas dia.

Sebagai informasi, proyek ini adalah satu dari sebelas kesepakatan bisnis yang dipertukarkan di hadapan Presiden Jokowi dan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan di Abu Dhabi pada Januari 2020.

Proyek pembangunan PLTS terapung di Waduk Cirata ini telah mencapai kesepakatan financial close pada 2 Agustus 2021 dengan sindikasi tiga bank internasional. Adapun nilai disepakati sekitar 140 juta dollar AS.

Sindikasi tiga bank internasional tersebut adalah Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), Societe Generale, dan Standard Chartered Bank.

Baca juga: Jelang KTT G20, Luhut Resmikan PLTS Terapung Milik PLN di Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com