Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
E-COMMERCE

Heroik, 4 Pahlawan Era Revolusi Teknologi Ini Majukan UMKM Indonesia

Kompas.com - 18/08/2023, 15:06 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pahlawan adalah gelar yang diberikan kepada individu yang berani menghadapi tantangan, mengorbankan diri demi kepentingan bersama, dan memberikan inspirasi bagi orang lain.

Umumnya, gelar pahlawan diberikan pada sejumlah tokoh sejarah yang berjuang melawan penjajah, seperti Pangeran Diponegoro, Jenderal Sudirman, dan Soekarno.

Namun, di era modern seperti sekarang, gelar tersebut tidak hanya diberikan pada mereka yang berjuang di medan perang saja, tapi juga kepada individu yang berkontribusi positif dan mampu membawa manfaat besar bagi banyak orang.

Saat ini, ada sejumlah individu yang mampu mendobrak keterbatasan dan membawa pengaruh positif pada lingkungan sekitar melalui bantuan teknologi digital.

Menilik inspirasi dan dampak positif yang mereka berikan kepada masyarakat luas, tak ada salahnya jika mereka disebut sebagai pahlawan di era revolusi teknologi.

Siapa saja pahlawan tersebut? Berikut adalah ulasannya.

1. Achmad yang pantang menyerah

Achmad (37) adalah seorang pengusaha batik dan pemilik dari Toko Zahra 27.

Saat pandemi Covid-19 merebak di Indonesia, Achmad menjadi salah satu pelaku usaha yang harus menerima kenyataan pahit lantaran bisnis yang dijalankannya mengalami kebangkrutan.

Meski begitu, Achmad tak menyerah. Ia berusaha keras untuk bisa menghidupkan kembali usahanya.

Dengan tekad bulat, ia  kembali berjualan batik dengan membuka Toko Zahra 27 secara online pada platform e-commerce Shopee.

Seiring waktu, kegigihan Achmad pun berbuah manis. Omzet bisnisnya meroket hingga miliaran rupiah setelah berjualan online di platform tersebut.

Tak hanya itu, produk batik dari Toko Zahra 27 juga menjadi salah satu dari 20 juta produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal yang berhasil dibawa ke panggung dunia lewat Program Ekspor Shopee.

Produk batik besutan Achmad berhasil dijajakan kepada negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura.

Berkat keuntungan masif dan jaringan pasar yang semakin luas, pria asal Boyolali itu kini juga telah memberdayakan 35 orang di lingkungan rumahnya untuk bekerja sebagai pegawai di Toko Zahra 27.

Oleh karena itu, kesuksesan Achmad bukanlah perihal angka semata angka. Pasalnya, ia juga mampu mengubah takdir sekaligus memberikan pengaruh positif pada lingkungan dan negara melalui penggunaan teknologi dan semangat pantang menyerah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com