Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Henry Nosih Saturwa
Analis Bank Indonesia

Analis Senior di Bank Indonesia

Upaya Antisipasi Ketidakseimbangan Global

Kompas.com - 18/08/2023, 17:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Terbatasnya jumlah valas akan memberikan kerentanan terhadap gejolak eksternal. Misalnya pada saat Bank Sentral negara maju dengan inflasi tinggi menaikan suku bunga acuan akan mendorong terjadinya capital flight yang pada akhirnya memberikan tekanan terhadap nilai tukar.

Lesson learned keterbatasan valas penah terjadi di Nigeria pada September 2022. Kurangnya pasokan valas telah berdampak pada depresiasi nilai mata uang Naira terhadap dollar sehingga berdampak pada terganggunya impor bahan baku obat oleh perusahaan farmasi di negara tersebut.

Demikian pula dengan Kenya, pada Maret 2023 mengalami kekurangan pasokan valas sehingga tidak mampu melakukan impor bahan bakar yang berdampak pada terganggunya aktivitas ekonomi.

Upaya antisipasi

Untuk mengantisipasi risiko terganggunya stabilitas nilai tukar yang dipicu oleh kurangnya pasokan valas, Bank Indonesia sebagai otoritas moneter pada 2022 telah melakukan penguatan kerangka kerja Local Currency Setlement (LCS) menjadi Local Currency Transaction (LCT).

Kerjasama perluasan penggunaan mata uang lokal tidak hanya untuk transaksi perdagangan, namun juga untuk investasi dan transaksi di pasar uang.

Adanya mekanisme penyelesaian transaksi menggunakan mata uang lokal akan mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan mata uang utama dalam melakukan aktivitas transaksi ekonomi internasional.

Sampai saat ini, Indonesia telah bekerjasama dengan lima negara mitra, yaitu Malaysia, Thailand, Jepang, China, Korea Selatan dan masih akan diperluas ke negara lain.

Mengutip pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Juli 2023, sampai semester 1-2023 nilai LCT sebesar 3,2 miliar dollar AS dan diperkirakan akan jauh lebih tinggi dibandingkan 2022.

Dalam upaya menjaga stabilitas perekonomian nasional, Pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam (DHE SDA).

Ketentuan tersebut mewajibkan eksportir dengan nilai DHE sektor Pertambangan, Perkebunan, Kehutanan dan Perikanan minimal 250.000 dollar AS harus menempatkan minimal 30 persen ke dalam Rekening Khusus DHE SDA selama kurun waktu paling singkat 3 bulan.

Kemenko Perekonomian mencatat, implementasi regulasi DHE SDA berpotensi meningkatkan ketersediaan likuiditas valas dalam negeri sebesar 60,9 miliar dollar AS per tahun berdasarkan data ekspor 4 sektor wajib DHE SDA tahun 2022.

Semoga ikhtiar yang telah dilakukan Bank Indonesia bersama Pemerintah membuahkan hasil manis berupa stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakseimbangan pemulihan ekonomi global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com