Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRI Cetak Laba Rp 29,56 Triliun pada Semester I-2023

Kompas.com - 30/08/2023, 13:13 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencetak laba konsolidasian Rp 29,56 triliun sampai semester I-2023.

Angka itu atau tumbuh 18,83 persen secara tahunan (year on year) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama BRI Sunarso melaporkan total aset BRI tercatat meningkat 9,21 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1.805,15 triliun.

"Faktor utama penopang kinerja BRI diantaranya adalah pertumbuhan kredit mikro dan CASA yang mencapai double digit," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (30/8/2023).

Baca juga: Berikan Kemudahan Layanan, BRI Insurance Perkenalkan Asisten Virtual Melisha

Ia menambahkan, faktor yang mendorong kinerja BRI lainnya meliputi kualitas aset terjaga, rasio efisiensi yang membaik dan proporsi fee-based income yang terus tumbuh konsisten.

BRI juga mengaku kinerja perusahaan anak yang tergabung dalam BRI Group semakin solid.

Dari sisi penyaluran kredit, hingga akhir triwulan II-2023 BRI menyalurkan kredit dan pembiayaan Rp 1.202,13 triliun.

Adapun penopang utama pertumbuhan yakni pada segmen mikro yang tumbuh 11,41 persen yoy menjadi Rp 577,94 triliun.

Baca juga: Direksi BRI Ramai-ramai Borong Saham BBRI

 


Dengan demikian, Sunarso bilang, porsi kredit mikro telah mencapai 48,08 persen dari total penyaluran kredit BRI.

Penyaluran kredit mikro yang tumbuh double digit membuat proporsi kredit UMKM BRI juga meningkat.

Kredit UMKM BRI tercatat Rp 1.015,54 triliun sampai semester I-2023. Jumlah itu mewakili 84,48 persen dari total kredit BRI..

“Hal ini menjadi pertama kalinya kredit UMKM BRI menembus di atas Rp 1.000 triliun," imbuh dia.

Baca juga: Dirut BRI: 2-4 Tahun ke Depan Perusahaan Bisa Bagikan Dividen 70 Persen Lebih dari Laba Bersih

Sunarso sendiri menargetkan porsi kredit UMKM dapat mencapai 85 persen di 2024.

Dari sisi Holding Ultra Mikro (UMi), Holding UMi telah mengintegrasikan 36 juta nasabah pinjaman dan 162 juta nasabah simpanan mikro dengan didukung 1.013 unit kantor co-location SENYUM (Sentra Layanan Ultra Mikro).

Lebih jauh, Sunarso menjelaskan, kredit macet atau non performing loan (NPL) BRI pada akhir triwulan II-2023 tercatat 2,95 persen.

Angka tersebut membaik dibandingkan dengan NPL pada Triwulan II 2022 3,26 persen.

Sementara itu, dari sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI mencatatkan total DPK Rp 1.245,12 triliun.

Penopang utama pertumbuhan DPK BRI bersumber pada dana murah (CASA) yang tercatat tumbuh 10,13 persen yoy menjadi Rp 815,42 triliun.

Porsi CASA (Giro dan Tabungan) BRI meningkat, dari semulai 65,12 persen pada triwulan II-2022 menjadi 65,49 persen pada triwulan II-2023.

BRI memiliki dua strategi mendorong penghimpunan CASA ke depan, yakni fokus pada retensi dan akuisisi.

Untuk retensi, strategi BRI akan difokuskan pada transaksi digital, mengoptimalkan value chain nasabah wholesale, serta menggunakan big data untuk memaksimalkan peluang dari nasabah.

"Sedangkan untuk akuisisi, BRI akan menargetkan ekosistem bisnis serta merchant," tandas Sunarso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com