Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menekan Backlog dengan Penyediaan Rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah

Kompas.com - 31/08/2023, 16:39 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Angka selisih rumah dan jumlah kepala keluarga atau biasa disebut backlog di Indonesia masih tinggi. Hal tersebut dapat dikurangi dengan penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) menunjukkan, angka backlog di Indonesia mencapai 12,72 juta sampai 2021.

Selain kondisi ekonomi sosial masyarakat, pertumbuhan penduduk juga menjadi tantangan utama menekan angka backlog.

Baca juga: Mau Beli Rumah? Simak Daftar Suku Bunga Dasar KPR Bank 2023

Chief Economist PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Martin Daniel Siyaranamual mengatakan, salah satu yang menjadi sumber backlog adalah masyarakat menengah ke bawah.

"Mereka punya potensi, tetapi produk (pembiayaan rumah) harus dirancang dengan hati-hati," kata dia dalam media briefing DJKN dan SMF, Kamis (31/8/2023).

Ia menambahkan, permintaan pembiayaan rumah dari segmen masyarakat berpenghasilan rendah tumbuh, tetapi produk yang ada belum dapat menjangkaunya.

Secara umum, Martin menjelaskan, pasar pembiayaan rumah memang terbilang lesu. Namun, segmen masyarakat berpenghasilan rendah justru menunjukkan pertumbuhan permintaan.

Hal tersebut tercermin dari data penjualan rumah yang dimiliki oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Penyaluran pembiayaan dari perbankan ke Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk bank besar baru tumbuh 4,6 persen. Sedangkan, kelompok bank modal inti 3 mencatat pertumbuhan KPR sampai 8 persen.

"Artinya, potensi pasar bukan masuk ke bank gede, tetapi pada yang middle dan BPR," kata  dia.

Baca juga: Pemerintah Upayakan Generasi Milenial Punya Rumah di IKN

Menurut Martin, ketidakpastian kondisi ekonomi membuat masyarakat sulit menentukan keputusan membeli rumah.

Untuk itu, SMF saat ini mendorong pembiayaan rumah ke pasar lain yakni pekerja yang ada di kondisi perekonomian tengah.

Ia bilang, segmen untuk rumah kecil dan menengah adalah segmen terbaik yang dapat dikejar saat ini.

"Mereka yang berpendapatan rendah, tapi bukan miskin atau ultra miskin," ucap dia.

Baca juga: Ingin Pindahkan Tiang Listrik di Depan Rumah? Simak Cara dan Biayanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com