Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Bos Freeport, Tambang RI Paling Maju se-ASEAN

Kompas.com - 03/09/2023, 19:13 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyebut pertambangan Indonesia merupakan paling maju dibandingkan negara-negara lain di ASEAN.

“Kalau bicara soal pertambangan Indonesia, Indonesia udah jelas di ASEAN yang paling maju," kata Tony pada ASEAN Investment Forum Day 2 di Jakarta, dikutip dari Antara pada Minggu (3/9/2023).

"Kita punya hampir semua mineral, walaupun di Filipina juga pertambangannya bagus, Vietnam juga ada beberapa, Thailand juga ada beberapa,” ucap dia lagi.

Sektor pertambangan Indonesia, lanjutnya, juga mempunyai potensi paling besar untuk menarik investasi asing atau Foreign Direct Investment (FDI) dibandingkan negara lain di ASEAN.

Baca juga: Bila Menang Pilpres, Prabowo Janjikan Impor BBM RI Berkurang

Namun, ia menekankan kestabilan politik, perpajakan dan pertumbuhan ekonomi menjadi tantangan utama untuk menarik investor asing masuk ke Tanah Air.

Tony yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Investasi Kadin Indonesia Indonesia itu menyampaikan bahwa kondisi politik di Indonesia sangat stabil dalam 9 tahun terakhir.

Begitu juga dengan keamanan dan pertumbuhan ekonomi yang juga di atas 5 persen serta inflasi yang terkendali. Oleh karenanya, ia yakin target investasi Indonesia pada tahun ini yang sebesar Rp 1.400 triliun akan tercapai

“Dan memang salah satu yang dominan adalah hilirisasi dari pertambangan itu sendiri. Itu salah satu yang dominan. Jadi Indonesia lagi menarik untuk investasi, mudah-mudahan terus seperti itu,” ucapnya.

Baca juga: Janji Prabowo: Gue Pakai Sawit untuk Bikin Solar untuk Rakyat

Mengenai nilai penanaman modal asing yang didominasi oleh Singapura dari total FDI ASEAN yang mencapai 224 miliar dolar AS, Tony mengatakan Singapura merupakan hub investasi yang akan disalurkan ke negara lain termasuk Indonesia.

“Tapi intinya bahwa Indonesia ini pasar yang besar hampir dari 700 juta orang dan juga pertumbuhan ekonominya rata-rata di atas 5 persen walaupun Malaysia lebih tinggi,” tutur dia.

Selain itu, jarak ASEAN yang dekat dengan pasar yang lebih besar yaitu China dan India, membuat pertumbuhan investasi di ASEAN menjadi terbesar di dunia.

Salah satu strategi untuk membuat porsi investasi Indonesia termasuk ASEAN lebih besar adalah dengan melibatkan UMKM di sektor pertambangan dan sektor investasi potensial lainnya.

“Tadi saya sampaikan juga perlu inklusif, melibatkan UMKM di sekitarnya. Ini akan bergulir lebih cepat. Itu yang sebenarnya lebih banyak kita butuhkan,” tambah Tony.

Baca juga: Mirip Kampanye Jokowi Dulu, Prabowo Janjikan RI Swasembada Pangan Bila Menang Pilpres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com