Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Ancam UMKM, Anggota DPR: TikTok Sangat Berbahaya...

Kompas.com - 04/09/2023, 12:42 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Anggota Komisi VI DPR Mufti Anam menyatakan, social commerce TikTok merupakan ancaman bagi UMKM Indonesia.sangat tidak sehat.

Hal itu disampaikan Mufti saat rapat kerja Komisi VI DPR RI dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Senin (4/9/2023).

"Kita dalam situasi ancaman social commerce TikTok. Tiktok sangat berbahaya di lingkungan kita. Masyarakat kita diberikan ruang untuk live jualan produk kemudian yang laku-laku dikloning,"  ujar dia.

Baca juga: Menkop-UKM Sentil TikTok soal Penjualan Lintas Batas

Menurut Mufti, TikTok memiliki teknologi Artificial Inteligent (AI) yang bisa membaca algoritma produk apa yang laku di Indonesia dan kemudian TikTok memproduksi sendiri produk tersebut dan dijual dengan harga yang murah.

Hal itu jugalah yang membuat UMKM kalah saing lantaran pembeli cenderung berbelanja di TikTok.

"Belum seminggu barang yang di-launching itu sudah diproduksi di China dan sudah ada di negara kita. Banyak UMKM kita mengeluh ketika produknya laku berjuta- juta dan minggu berikutnya ada produk yang mirip persis, kualitasnya sama tapi dijual dengan harga yang murah," kata Mufti.

Selain TikTok, Mufti juga mengungkapkan kondisi persaingan usaha di pasar digital e-commerce. Mufti mengatakan, sejak adanya penjualan daring, banyak pedagang offline di pasar-pasar yang omzetnya turun drastis.

Dia mencotohkan di Pasar Tanah Abang banyak pedagang yang khawatir akan gulung tikar lantaran tidak mampu bersaing sejak adanya e-commerce.

"Kalau kita lihat hari ini, Tanah Abang, ITC, Roxy sepi. Kemarin lalu kami ke Tanah Abang melihat apa yang diberita ternyata betul, pendapatan mereka yang biasanya omzet per hari Rp 40 juta sekarang hanya Rp 9 juta," ungkapnya.

Baca juga: Coba Lihat TikTok Shop, Harga Sweater Impor Rp 15.000-Rp 20.000, Gimana Kita Bisa Bersaing...

Hal ini juga diamini oleh anggota komisi VI lainnya dari partai fraksi PDI Perjuangan Evita Nursanty. Dia mengatakan, hadirnya e-commerce membuat dilema para penjual dan konsumen.

Sebab satu sisi dengan adanya e-commerce konsumen bisa mendapatkan barang yang berkualitas baik dengan harga yang bersaing namun di sisi lain e-commerce bisa membuat produk impor masuk. "Oleh sebab itu ini harus diambil langkah langkah hati - hati," ungkapnya.

Dia juga mengkritisi adanya TikTok khususnya soal Project S. Dengan adanya Project S, menurut dia akan membuat pelaku UMKM semakin terpukul.

"Project S tiktok ini tidak sepakat bahwa dia (TikTok) memiliki produk, akan menjual produksinya sendiri. Itu inang-inang (ibu-ibu) di Medan mengeluhkan itu, pendapatan mereka turun," ungkap dia.

Baca juga: TikTok Bantah Bakal Jalankan Project S di RI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com