Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Ketahanan Pangan, Negara Anggota ASEAN Harus Berdayakan Petani

Kompas.com - 04/09/2023, 16:54 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) 2023 di bawah kepemimpinan Indonesia mendorong penguatan ketahanan pangan di kawasan Asia Tenggara. Dalam upaya penguatan tersebut, ASEAN-BAC berkomitmen untuk mengedepankan inklusivitas, dengan mempertimbangkan kesejahteraan petani.

Ketua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid mengatakan, negara-negara ASEAN merupakan salah satu pengekspor pangan terbesar dunia. Namun demikian, transaksi dagang pangan antar negara anggota ASEAN masih rendah.

"Padahal kita punya market 665 juta, jadi dengan adanya ini kenapa enggak kita utamakan dulu di ASEAN," ujar dia di sela-sela acara ASEAN Business & Investment Summit 2023, di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (4/9/2023).

Baca juga: Mirip Kampanye Jokowi Dulu, Prabowo Janjikan RI Swasembada Pangan Bila Menang Pilpres

Oleh karenanya, saat ini pemerintah dan swasta tengah mendorong upaya penguatan ketahanan pangan di ASEAN. Arsjad bilang, di ASEAN-BAC sendiri penguatan ketahanan pangan dilakukan melalui program bertajuk Inclusive Closed-Loop Model for Agricultural Products.

Melalui program tersebut, perusahaan berupaya turut memberdayakan petani. Salah satu langkah konkret yang dilakukan melalui pendampingan kepada petani.

"Yang kita bawa di sini boleh kita bicara ketahanan pangan, tapi yang tidak boleh adalah bagaimana melupakan petani," kata Arsjad.

Baca juga: Antisipasi Dampak El Nino, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama Pangan dengan India

Dalam melakukan pendampingan, pelaku usaha akan mengedukasi petani agar dapat meningkatkan kualitas produksinya. Kemudian, pelaku usaha akan membuatkan pasar khusus yang nantinya bakal menyerap hasil produksi petani.

Terakhir, ASEAN-BAC akan mendorong akses pembiayaan kepada petani. Arsjad menilai, dengan adanya pendampingan dan pembukaan pasar, petani sebenarnya memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan pembiayaan.

"Dengan sendirinya kalau sudah dimentor dan sudah diambil barangnya, pastinya bisa dong petani diberi pendanaan oleh lembaga keuangan," ucapnya.

Baca juga: Hadapi El Nino, Bapanas Pastikan Stok Pangan Aman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com