Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanuddin Wahid
Sekjen PKB

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Hilirisasi Industri dan Dampaknya bagi Perekonomian Nasional

Kompas.com - 04/09/2023, 17:26 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Itu sebabnya pemerintah opitimistis bahwa nilai tambah dari hilirisasi nikel di dalam negeri naik lagi hingga mencapai 38 miliar dolar AS atau Rp 592,2 triliun (kurs Rp15.585 per dollar AS) pada akhir 2023.

Hilirisasi industri berbasis gas dan batu bara

Selain kedua sektor industri di atas, pemerintah juga berkomitmen penuh untuk menerapkan hilirisasi industri berbasis gas dan batu bara.

Hilirisasi di sektor industri ini sangat mendesak karena angka impor Liquified Natural Gas (LPG) yang sangat besar, yaitu sekitar Rp 80-an triliun dari kebutuhan Rp 100-an triliun.

Bahkan, impor LPG sepanjang 2022 naik 5,6 persen menjadi 6,78 juta ton dari sebelumnya 6,42 juta ton pada 2021.

Dari sisi nilai, impor LPG pada 2022 melonjak 19,5 persen menjadi 4,89 miliar dolar AS dari 4,09 miliar dolar AS pada 2021.

Menurut Presiden Joko Widodo salah satu strategi hilirisasi batu bara adalah membangun proyek gasifikasi batu bara atau Dimethyl Ether (DME).

Menteri ESDM Arifin Tasrif memaparkan bahwa proyek DME PT. Bukit Asam (PTBA) di Tanjung Enim ditargetkan akan Commercial Operation Date (COD) pada kuartal empat 2027.

Apabila sudah beroperasi, DME Tanjung Enim dapat menekan impor LPG sebesar 1 juta ton per tahun, sehingga akan ada penghematan devisa impor LPG sebesar 9,1 triliun rupiah per tahun.

Di samping itu, proyek DME Tanjung Enim mampu menyerap tenaga kerja sebesar 10.600 orang pada tahap konstruksi dan 8.000 orang pada tahap operasi, menambah investasi asing hingga sekitar 2,1 miliar dolar AS.

Dampak positif

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa program hilirisasi menjadi hal yang sangat relevan karena memberikan dampak positf bagi perekonomian nasional.

Program hilirisasi memungkinkan produk awal yang masih mentah diubah menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi, memiliki kualitas dan harga jual yang lebih baik, sehingga meningkatkan daya saing di pasar.

Proses hilirisasi memerlukan banyak tenaga kerja terampil dan terlatih, sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru yang dapat membantu mengurangi angka pengangguran di daerah sekitarnya.

Dengan terciptanya lapangan pekerjaan baru, maka akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Program hilirisasi dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam (SDA) yang tersedia. Pengoptimalan penggunaan SDA tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk, tetapi juga meminimalkan limbah yang dihasilkan.

Dengan demikian, hilirisasi juga dapat memberikan manfaat lingkungan dan keberlanjutan SDA yang lebih baik.

Terakhir, hilirisasi juga dapat menciptakan produk-produk baru bernilai tambah tinggi -memiliki kualitas dan standar yang lebih baik, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar internasional.

Adanya produk baru yang dapat dipasarkan di pasar internasional, akan membuka peluang baru untuk meningkatkan ekspor dan perolehan devisa negara.

Jadi, hilirisasi industri adalah strategi yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah dan negara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com