Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Pertamina Sebut Kuota Elpiji 3 Kg dan Solar Subsidi Tahun Ini Bakal Jebol

Kompas.com - 04/09/2023, 17:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memperkirakan penyaluran elpiji 3 kilogram (kg) dan solar subsidi akan jebol alias melebihi target kuota (over kuota) yang ditetapkan pemerintah pada tahun ini.

Menurutnya, proyeksi kelebihan kuota itu didorong tren permintaan yang tinggi, seiring dengan pemulihan perekonomian nasional.

"Dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik salah satu dampaknya adalah BBM subsidi dan elpiji subsidi ini demand-nya merangkak naik," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2023 yang disiarkan di Youtube Kemendagri, Senin (4/9/2023).

Pemerintah telah menetapkan kuota elpiji 3 kg sebanyak 8 juta metrik ton pada 2023. Namun berdasarkan prognosa Pertamina, penyalurannya bisa mencapai 8,28 juta metrik ton atau over kuota 3,5 persen.

Baca juga: Diproyeksi Jebol, Pertamina Minta Tambah Kuota Elpiji 3 Kg

Sementara untuk solar subsidi, pemerintah telah menetapkan kuotanya sebanyak 16 juta kiloliter (KL) di 2023. Namun Pertamina memperkirakan penyalurannya bisa mencapai 18 juta KL atau over kuota 2 juta KL.

Kendati demikian, Nicke memastikan, meski diproyeksi akan over kuota, Pertamina bakal tetap menjaga ketersediaan kedua bahan bakar bersubsidi tersebut agar tidak terjadi kelangkaan dan harganya bisa stabil.

"Dalam situasi seperti ini kami jaga betul untuk pasokannya ada, walaupun melebihi kuota kami pastikan stoknya ada, sehingga tidak ada kelangkaan yang bisa meningkatkan harga," kata dia.

Sebelumnya, Nicke telah mengungkapkan potensi over kuota penyaluran elpiji 3 kg dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI Rabu (30/8/2023) lalu. Ia pun mengusulkan untuk adanya penambahan kuota elpiji 3 kg.

Baca juga: Penjelasan Pertamina soal Beli Elpiji 3 Kg Wajib Terdaftar dan Bawa KTP

Menurutnya, ada celah untuk pemerintah menambah alokasi elpiji tabung melon tersebut tanpa menambah anggaran subsidi.

Ia menjelaskan, tren harga Contract Price Aramco (CPA) yang menjadi acuan harga gas dunia, masih di bawah asumsi APBN 2023. Begitu pula dengan, kurs atau nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang juga masih di bawah asumsi.

Dengan demikian, ada selisih antara anggaran yang disiapkan dengan realisasi penggunannya yang bisa digunakan untuk menambah alokasi elpiji 3 kg.

"Untuk over quota ini kami memerlukan dukungan agar bisa disetujui oleh pemerintah sebagai bagian subsidi dengan tidak menambah jumlah subsidi, karena CPA-nya kan jauh di bawah yang direncanakan, demikian juga untuk kursnya," papar Nicke.

Baca juga: Mulai 1 Januari 2024, Beli Elpiji 3 Kg Harus Pakai KTP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com