Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Umum ISEI: Generasi Milenial RI Makin Kaya

Kompas.com - 08/09/2023, 15:10 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menyatakan, prospek ekonomi nasional yang merupakan akumulasi dari ekonomi daerah masih akan positif ke depan. Hal ini sebagaimana ditunjukan dalam survei ekonom dari seluruh penjuru daerah bertajuk ISEI index.

Ketua Umum ISEI Perry Warjiyo mengatakan, secara garis besar kondisi perekonomian di berbagai daerah menunjukan pertumbuhan. Kenaikan ini utamanya ditopang tren positif konsumsi rumah tangga.

Menurutnya, daya beli masyarakat, khususnya generasi milenial, semakin menguat sehingga mampu mendongkrak tingkat konsumsi rumah tangga. Pernyataan ini selaras dengan data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukan, secara nasional konsumsi rumah tangga yang berkontribusi 53,31 persen terhadap PDB tumbuh sebesar 5,23 persen pada kuartal II-2023.

Baca juga: Pede Ekonomi RI Tumbuh di Atas 5 Persen, Bos BI: Karena Milenial Makin Kaya

"Semua daerah itu meningkat dan rupanya di berbagai daerah, konsumsi rumah tangga khususnya para milenial untuk sektor jasa semakin lama semakin meningkat. Karena hampir 70 persen kan penduduk kita kan milenial, milenial semakin kaya," tutur dia, dalam konferensi pers, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (8/9/2023).

"Sehingga Alhamdulilah, ini menjadi daya dukung konsumsi," sambungnya.

Seiring dengan pertumbuhan konsumsi milenial, Perry menyebutkan, perekonomian sejumlah daerah ditopang oleh sektor jasa lainnya, yang mengalami pertumbuhan signifikan. Hal ini dinilai tidak terlepas dari gaya hidup sebagian milenial yang memprioritaskan hiburan.

"Sektor jasa itu semakin meningkat karena milenial itu banyak yang memang berkonsumsi untuk traveling, sehingga akomodasi meningkat," katanya.

Baca juga: Pengelolaan Keuangan Penting untuk Milenial dan Gen Z, Ini Tipsnya

Selain konsumsi rumah tangga, Perry menyebutkan, ekspor masih akan menjadi andalan daerah yang mengandalakan komoditas pertambangan. Meskipun tengah berada dalam tren koreksi harga, Perry meyakini, ekspor komoditas pertambangan tetap akan menopang perekonomian sejumlah daerah.

"Kawasan timur karena memang harga komoditasnya tinggi, ekspornya tinggi bisa mendorong pertumbuhan," katanya.

Baca juga: Literasi Keuangan Milenial dan Jerat Utang Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com