Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rosyid Bagus Ginanjar Habibi
ASN

Pegawai Badan Kebijakan Fiskal

Sri Mulyani dan Strategi Krisis Ray Dalio

Kompas.com - 09/09/2023, 11:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Ia menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan Indonesia melalui kebijakan hati-hati dan proaktif.

Hal tersebut tercermin dalam kebijakan fiskal yang diterapkan di mana pemerintah Indonesia meningkatkan defisit anggaran pada saat-saat krisis untuk memperkuat ekonomi domestik.

Salah satu contoh diversifikasi portofolio investasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan SMI, yaitu melalui pembentukan Indonesia Investment Authority (INA) pada 2021.

INA didirikan dengan tujuan mengelola dan memaksimalkan pengeluaran dana pemerintah untuk investasi yang menguntungkan, baik di dalam maupun luar negeri.

INA akan mengelola dana investasi pemerintah dengan berbagai instrumen, termasuk saham, obligasi, dan real estate, dengan fokus pada investasi berkelanjutan dan memberikan keuntungan jangka panjang bagi perekonomian Indonesia.

Diversifikasi portofolio investasi ini diharapkan dapat membantu pemerintah Indonesia mengurangi risiko investasi dan meningkatkan potensi keuntungan.

SMI meningkatkan likuiditas pasar uang di Indonesia dengan memperbaiki sistem pembayaran dan penyelesaian transaksi. Hal ini bertujuan mencegah kekurangan likuiditas yang dapat memperburuk situasi ekonomi.

Untuk memperkuat sistem pengawasan dan regulasi di sektor keuangan, ia meningkatkan koordinasi dengan regulator keuangan internasional demi memperbaharui strategi investasi dan mengurangi risiko.

Kebijakan Fiskal yang sama

Ada beberapa persamaan antara buku "A Template for Understanding Big Debt Crises" yang ditulis oleh Ray Dalio dan implementasi kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan oleh SMI pada 2008 dalam menghadapi krisis keuangan global.

Dalio menekankan pentingnya memahami bagaimana krisis utang besar terjadi dan bagaimana mengatasinya.

Demikian pula, SMI memahami risiko krisis utang dan berusaha mengurangi risiko tersebut dengan mengambil tindakan preventif seperti meningkatkan cadangan devisa dan mengurangi utang luar negeri.

Dalio menekankan pentingnya mengambil tindakan yang cepat dan tepat dalam mengatasi krisis utang besar.

SMI juga mengambil tindakan yang cepat dan tepat dengan mengimplementasikan berbagai kebijakan fiskal dan moneter yang sukses dalam mengatasi dampak krisis tersebut di Indonesia.

Dalio menggunakan framework untuk memahami bagaimana krisis utang terjadi dan bagaimana mengatasinya, sedangkan SMI menggunakan kerangka kerja dan strategi yang baik dalam menghadapi krisis keuangan, seperti menurunkan suku bunga, menambah likuiditas, dan meningkatkan pengelolaan utang.

Pada intinya, apa yang ditulis Dalio dalam buku tersebut sebenarnya sudah dilakukan oleh SMI untuk mencegah krisis 2008.

Dan sebagaimana kita tahu, SMI sukses menjalankan kebijakan ekonominya sehingga Indonesia terbebas dari krisis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Whats New
Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Banyak BPR Tutup, OJK: Tidak Mungkin Kami Selamatkan...

Whats New
Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Harga Bawang Putih Masih Tinggi, KSP Bakal Panggil Para Importir

Whats New
Berantas 'Bus Bodong', PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Berantas "Bus Bodong", PO yang Langgar Aturan Harus Disanksi Tegas

Whats New
Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Wamen BUMN Ungkap Ada Wacana Kementerian Perumahan

Whats New
Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Pemerintah Kaji Skema KPR Subsidi Buat Pekerja Gaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Emiten Prajogo Pangestu BREN Targetkan Capex Rp 2,5 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com