Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Jasa Keamanan Siber Melonjak Imbas Maraknya Pembobolan Data

Kompas.com - 12/09/2023, 13:12 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) mencatat maraknya kasus pembobolan data yang terjadi di Indonesia berimbas pada peningkatan permintaan jasa cyber security alias keamanan siber di semester I 2013.

Direktur MTDL Randy Kartadinata menuturkan pada semester I 2023, penjualan produk dan jasa cyber security perseroan meningkat 240 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Walaupun peningkatannya tinggi namun kontribusi penjualan produk dan jasa cyber security secara total tidak terlalu signifikan kontribusinya dibandingkan dengan penjualan produk lain, yang penjualan per tahunnya mencapai ratusan miliar," jelasnya kepada Kontan, Senin (11/9/2023).

Baca juga: Lindungi Data Pribadi, Kominfo Siapkan Pedoman Etika AI 

Lebih jauh Randy melanjutkan, saat ini antivirus dipandang sudah tidak cukup untuk menjaga postur keamanan siber sebuah perusahaan, karena semakin canggih alias advanced insiden cyber security yang terjadi saat ini.

Ia memberikan gambaran, permintaan jasa cyber security yang datang ke MTDL meningkat khususnya di area identifikasi, pendeteksian dan respons penanganan dengan solusi security.

Bila dirunut lebih jauh, hal tersebut terjadi di area solusi security monitoring yang terpadu yang bisa menggabungkan ke 3 security point, yaitu jaringan (perangkat network), server, client (end point).

Baca juga: Jangan Sampai Bocor, Jaga Data Pribadi agar Terhindar dari Kejahatan Siber

Lalu, pengamanan akses korporasi dari device-device yang melakukan akses ke corporate IT system. Terakhir adalah pencegahan kebocoran data melalui teknologi seperti data loss prevention.

Randy mengatakan, porsi kontribusi pendapatan tertinggi masih dipegang oleh unit bisnis distribusi sebesar 71 persen dan unit bisnis solusi dan konsultasi yang berkontribusi 29 persen.

"Penggerak utama segmen distribusi adalah penjualan PC dan notebook. Sedangkan di segmen Solusi dan Konsultasi, penggerak pendapatan utama berasal dari software berkontribusi sebesar 52 persen di semester I 2023," paparnya.

Baca juga: 6 Tips Terhindar dari Pembobolan Rekening

Sebagai informasi, pada semester I 2023 MTDL membukukan pendapatan Rp 9,34 triliun, turun 3,90 persen dari perolehan periode yang sama tahun lalu di angka Rp 9,72 triliun. Lalu pos laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat di angka Rp 272,21 miliar alias naik tipis 0,34 persen dari Rp 271,28 miliar.

"MTDL mencatatkan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 9,3 triliun, di mana raihan tersebut masih mengalami penurunan sebanyak 4 persen secara YoY. Namun, jika dibandingkan dengan antarkuartal perusahaan telah mengalami pertumbuhan pendapatan 7 persen QoQ," imbuhnya.

Pos aset meningkat di angka Rp 9,19 triliun dari Rp 8,58 triliun, lalu liabilitas di angka Rp 4,57 triliun dari Rp 4,16 di akhir 2022, lalu ekuitas di angka Rp 4,61 triliun dari Rp 4,41 triliun di akhir 2022. (Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi)

Baca juga: Perlindungan Data Pribadi Perlu Diperkuat

Artkel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Marak Pembobolan Data, Permintaan Jasa Cyber Security Metrodata (MTDL) Melonjak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com