Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Target RI Jadi Lumbung Pangan Dunia, 11.500 Petani Dilatih Tingkatkan Produksi dan Digitalisasi

Kompas.com - 13/09/2023, 15:25 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rangka mendukung target Indonesia sebagai lumbung pangan dunia 2045, Syngenta Indonesia memberikan pelatihan dan edukasi ke 11.500 petani dari berbagai provinsi di Indonesia, sepanjang Agustus-September 2023.

Program ini juga sebagai rangkaian Syngenta mengisi Gebyar Kemerdekaan RI ke-78.

"Kegiatan ini juga dilakukan sebagai komitmen untuk mendekatkan Syngenta dengan lebih banyak petani untuk dapat mendengar secara langsung permasalahan petani sehigga memampukan kami memberikan solusi serta memperkenalkan teknologi yang tepat,” ujar Marketing Head Syngenta Indonesia, Suhendro melalui keterangan pers, Rabu (13/9/2023).

Baca juga: Bila Jadi Presiden, Prabowo Mau Jutaan Hektare Rawa Jadi Lumbung Pangan

Pelatihan Peningkatan Produksi Tanaman

Kegiatan pelatihan mengenai teknologi Score dan AmistarTop untuk pengendalian cendawan pada tanaman padi yang dapat mendorong pembungaan secara serempak dan pengisian bulir padi yang sempurna, serta pengendalian penyakit pada tanaman sayuran dan hortikultura lain yang mendorong berlangsungnya paneh lebih optimal sehingga produktivitas lebih tinggi.

“Teknologi Score dan AmistarTop merupakan salah satu teknologi yang dapat membantu petani dalam mengendalikan cendawan dan penyakit serta menghasilkan panen yang lebih optimal dan lebih berkualitas,” ungkap Riedha Ekaliana, Brand Manager Fungisida Padi Syngenta Indonesia.

Rangkaian kegiatan ini ditutup pada 6-7 September 2023 dengan kegiatan pameran inovasi baru teknologi (expo) perlindungan tanaman untuk mengendalikan hama wereng cokelat Vestoria yang berbahan aktif Triflumezopyrim bagi hampir 1.000 petani padi untuk membantu mempertahankan hasil panen padi di Kecamatan Lampung Timur, Lampung.

Baca juga: Usung Konsep Meta Farming, Gerakan Maju Tani Targetkan Cetak 10 Juta Petani Digital

 

Serta, jalan sehat bersama 750 petani sayuran di Malang, Jawa Timur dengan mengedukasi teknologi Miravis Duo yang dapat mengendalikan penyakit alternaria, embun tepung, serta penyakit lainnya dengan perlindungan kuat dan tahan lama.

“Hama wereng merupakan salah satu penyebab tanaman padi kehilangan hasil hingga gagal panen, dengan teknologi Vestoria, petani mendapatkan perlindungan yang efektif memberikan dampak knock-down pada hama sasaran,” tambah Frendy Tarigan, Brand Manager Insektisida Padi Syngenta Indonesia.

Baca juga: Dorong Ketahanan Pangan, Negara Anggota ASEAN Harus Berdayakan Petani

Digitalisasi Pertanian

Dalam kegiatan yang sama, Syngenta Indonesia juga turut memperkenalkan literasi digitalisasi pertanian kepada petani Indonesia yang diharapkan dapat membantu memberikan edukasi bagi petani secara daring yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja.

Salah satu yang platform digital yang kami perkenalkan adalah CropWise dan media sosial Facebook Syngenta Rumah Tani Indonesia. CropWise memiliki fitur unggulan yangmencakup prediksi cuaca, kalendar semprot, lokasi kios pertanian terdekat, diagnosa hama dan penyakit, serta rekomendasi teknologi pengendalian hama dan penyakit.

Facebook Syngenta Rumah Tani Indonesia memberikan wadah forum bagi petani Indonesia dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk meningkatkan upaya usaha tani mereka.

Brand Activation Manager Syngenta Indonesia, Ade Supyan, menyampaikan komitmen Syngenta Indonesia untuk menjadi mitra terpercaya petani Indonesia dalam meningkatkan kesejahteraannya melalui inovasi teknologi pertanian, edukasi, serta asistensi di lapangan.

“Kami kedepan akan melanjutkan kegiatan-kegiatan aktivasi di lapangan seperti ini agar lebih banyak menjangkau petani agar mendapatkan solusi terbaik untuk meningkatkan usaha taninya,” ujarnya.

Baca juga: Pertanian Jadi Bantalan Ekonomi RI, Wapres Ma’ruf: Pertanian Cukupi Supply Beras Sepanjang Krisis

Halaman:


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com