Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar 10 Negara Tujuan Utama Ekspor Kopi Indonesia

Kompas.com - 14/09/2023, 09:10 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia masih menjadi negara terbesar untuk memproduksi kopi. Untuk itu, Indonesia berkontribusi menyuplai produksi kopinya ke negara-negara lain untuk diekspor.

Menurut laporan Statistik Indonesia 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS), dikutip Kamis (14/9/2023), sepanjang 2022 Indonesia mengekspor kopi seberat 434.198 ton, meningkat 12,92 persen dari tahun sebelumnya (year on year/yoy). Adapun nilai total ekspor kopi Indonesia tersebut mencapai 1,13 miliar dollar AS.

Amerika Serikat (AS) merupakan tujuan utama ekspor kopi Indonesia pada 2022, dengan volume mencapai 55.752 ton atau 12,84 persen dari total ekspor nasional. Nilai ekspornya mencapai 268.046 juta dollar AS.

Baca juga: Daftar 10 Provinsi Produsen Beras Terbesar di Indonesia

Negara tujuan ekspor kopi terbesar selanjutnya adalah Mesir, dengan volume 37.618 ton dan nilainya mencapai 82.170 juta dollar AS, kemudian Jerman dengan volume 36.976 ton dan nilai 80.933 juta dollar AS.

Volume ekspor kopi Indonesia ke Malaysia mencapai 26.104 ton dengan nilai 53.254 juta dollar AS, ekspor ke Italia 24.000 ton senilai 48.983 juta dollar AS, dan ekspor ke Rusia 22.694 ton senilai 44.167 juta dollar AS.

Adapun ekspor kopi ke Belgia mencapai 22.199 ton senilai 65.045 juta dollar AS, ke Inggris 20.778 ton senilai 48.257 juta dollar AS, ke Jepang 18.883 ton senilai 59.050 juta, serta ke Kanada 2.295 ton senilai15.601 juta.

Baca juga: Daftar 10 Negara yang Jadi Tujuan Favorit Pekerja Migran Indonesia

Berikut adalah 10 negara tujuan utama ekspor kopi Indonesia di 2022:

  1. AS: 55.752 ton
  2. Mesir: 37.618 ton
  3. Jerman: 36.976 ton
  4. Malaysia: 26.104 ton
  5. Italia: 24.000 ton
  6. Rusia: 22.694 ton
  7. Belgia: 22.199 ton
  8. Inggris: 20.778 ton
  9. Jepang: 18.883 ton
  10. Kanada: 2.295

Baca juga: Daftar 10 Daerah dengan Jumlah PNS Terbanyak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com