Untuk AS, biaya menangani krisis keuangan 2008 mencapai lebih dari 43 persen pendapatan nasional (PDB) AS.
Melihat pengalaman berbagai krisis tersebut, maka disusun dan dilaksanakan kebijakan makro-prudensial di mana mekanisme antisiklus itu dimasukkan ke dalam sistem keuangan.
Salah satu contoh instrumen kebijakannya adalah kewajiban bank dan lembaga keuangan untuk menyediakan persediaan modal untuk antisiklus (Countercyclical Capital Buffer).
Teknisnya ketika kondisi ekonomi dan bisnis keuangan membaik, maka bank wajib menyisihkan sebagian keuntungannya sebagai cadangan.
Cadangan tersebut akan digunakan menutup kerugian dan menambah modal ketika ekonomi dan bisnis, khususnya di sektor keuangan, memburuk. Dan masih ada beberapa instrumen kebijakan lain.
Tentu kebijakan makro-prudensial BI yang antisiklus harus didukung kebijakan lain, yaitu kebijakan mikro-prudensial oleh OJK yang lebih menekankan menjaga kesehatan bank dan lembaga keuangan secara individual.
Kemudian kebijakan fiskal pemerintah lewat APBN (khususnya menjaga defisit APBN dalam rentang yang ditentukan undang-undang), serta kebijakan lain antara lain kebijakan penjaminan simpanan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.