JAKARTA, KOMPAS.com - President Director Visa Indonesia Riko Abdurrahman mengatakan, berdasarkan survei Visa Indonesia, 67 persen penduduk Indonesia telah memiliki pengalaman melakukan transaksi nontunai.
Hal itu berdasarkan survei Visa yang dilakukan tahun lalu, dengan responden 1.000 orang di beberapa kota besar Indonesia.
Survei tersebut juga menunjukkan bahwa 78 persen Gen Z sudah menggunakan pembayaran digital, 74 persen Gen Y, dan 73 persen kalangan affluent.
"Yang menarik adalah 78 persen itu Gen Z, Gen Z 78 persen sudah pernah hidup nontunai walaupun cuma beberapa hari, biasanya dari 24 jam sampai 3 hari Gen Z 78 persen kemudian Gen Y 74 persen," kata Riko dalam diskusi bertajuk "Gaya Hidup Serba Digital Generasi Muda yang Anti-Ribet" secara daring, Jumat (22/9/2023).
Baca juga: BI Memimpin Digitalisasi Non-Tunai
Riko mengatakan, hasil survei tersebut menunjukkan masyarakat yang menggunakan dompet digital sudah melampaui pilihan pembayaran dengan uang tunai.
Ia mengatakan, sebanyak 93 persen masyarakat sudah menggunakan dompet digital, 84 persen masih menggunakan uang tunai, dan 80 persen menggunakan Kartu Debit/Kartu Kredit.
"1 dari 3 konsumen Indonesia telah pernah menggunakan kartu contactless terutama Gen Y dan segmen affluent," ujarnya.
Lebih lanjut, Riko menambahkan, tingkat penggunaan kartu contactless semakin meningkat.
"34 persen konsumen pernah menggunakan contactless, 84 persen non pengguna tertarik menggunakan kartu pembayaran contactless di masa depan," ucap dia.
Baca juga: Survei Visa: Masyarakat Indonesia Semakin Terbiasa Transaksi Non-Tunai
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.