JAKARTA, KOMPAS.com - Grup Modalku mendapatkan fasilitas pendanaan (debt funding) 27 juta dollar AS atau sekitar Rp 414 miliar yang dipimpin oleh perusahaan pengelola keuangan swasta AlteriQ Global.
Fasilitas pendanaan ini juga diikuti oleh perusahaan investasi multi-keluarga Aument Capital Partners (ACP) dan perusahaan yang fokus pada pendanaan berkelanjutan Orange Bloom.
Pendanaan untuk Modalku ini rencananya akan disalurkan untuk mendukung UMKM yang belum mendapatkan akses pendanaan di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Country Head Modalku Arthur Adisusanto mengatakan, di tengah kondisi makroekonomi yang tidak menentu, Modalku akan terus meningkatkan aktivitas pendanaan ke lebih banyak UMKM yang belum terlayani di lima pasar Modalku beroperasi.
Baca juga: Cara Daftar dan Syarat Akses Modal Proyek Modalku
"Pendanaan ini akan semakin meningkatkan jangkauan Grup Modalku dalam menjembatani kesenjangan finansial bagi UMKM di Asia Tenggara," kata dia dalam keterangan resmi, Selasa (26/9/2023).
Ia menambahkan, Grup Modalku juga mulai menawarkan layanan selain pendanaan, seperti pembayaran (payments) dan penerimaan pembayaran (collect payment) yang ditujukan untuk mengatasi masalah pengelolaan arus kas bagi UMKM.
Hingga saat ini, Grup Modalku telah menyalurkan pendanaan Rp 52 triliun kepada lebih dari 5,1 juta transaksi.
Selain itu, Modalku juga telah melayani sekitar 100.000 UMKM di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Baca juga: Grup Modalku Salurkan Pendanaan Senilai Rp 45 Triliun untuk 100.000 UMKM
Sementara itu Managing Partner AlteriQ Global Zhi Yong Heng menuturkan, sebagai penyedia pendanaan digital, Modalku berkaitan dengan upaya pihaknya untuk menyediakan ekosistem keuangan yang terintegrasi.
Di sisi lain, ACP yang berperan sebagai family office yang menangani seluruh kebutuhan keuangan dan investasi melihat Modalku dapat menyediakan fasilitas pendanaan bagi kliennya.
Sedangkan, Orange Bloom yang bergerak dalam isu berkelanjutan memandang Modalku dapat menyediakan pendanaan berkelanjutan bagi UMKM termasuk individu untuk mengatasi perubahan iklim.
Hal itu termasuk juga dalam bertransisi ke praktik yang lebih berkelanjutan menuju ekonomi rendah karbon.
Baca juga: Ditjen Bea Cukai Akui Adanya Serbuan Impor Tekstil Ilegal
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.