Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bantu Petani Karet, PGN bersama Masyarakat Kembangkan Pupuk Organik Terjangkau

Kompas.com - 02/10/2023, 19:56 WIB
Fidya Azzahra,
Amalia Purnama Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk sebagai subholding gas Pertamina memperkuat komitmennya dalam mendukung pertumbuhan industri karet alam berkelanjutan di Stasiun Pagar Dewa, Sumatera Selatan melalui kerja sama dengan para petani karet lokal untuk menciptakan pupuk organik yang terjangkau.

PGN menjalin kemitraan dengan Koperasi Padetra Artomulyo yang merupakan kelompok kerja pupuk (pokja pupuk) menggelar pelatihan pembuatan Dewa Pupuk atau pupuk organik yang terbuat dari urine hewan ternak.

"Pembuatan pupuk organik menggunakan urine hewan ternak yang biasanya dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan. Dengan demikian, kolaborasi perusahaan dan masyarakat dapat menciptakan problem solving bagi suatu masalah," kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (2/10/2023).

 Baca juga: Dukung Energi Bersih, Konsorsium PGN, JGC, Osaka Gas, dan INPEX Siap Komersialisasi Biomethane

Berdasarkan penelitian, urine yang berasal dari hewan ternak mengandung kadar N dan K yang bernilai tinggi bagi tanaman.

Urine hewan ternak mengandung hormon yang mudah diserap dan mendukung pertumbuhan tanaman.

Untuk diketahui, urine kelinci memiliki kandungan unsur hara yang lebih tinggi dari kambing dan sapi. Namun, peternakan kelinci tidak tersedia di Desa Pagar Dewa, sehingga PGN memilih kambing dengan unsur hara yang lebih tinggi dari sapi.

PGN bersama Koperasi Padetra Artomulyo mengumpulkan urine kambing untuk memproduksi pupuk organik. Selain itu, dilakukan proses penampungan urin dari masyarakat yang kemudian akan difermentasi menjadi pupuk organik cair.

Baca juga: DEN Dukung Pemanfaatan Gas Bumi Rumah Tangga dan Industri PGN Group di Kota Batam

Kerja sama PGN dan masyarakat Desa Pagar Dewa dalam pengembangan pupuk organik.DOK. PGN Kerja sama PGN dan masyarakat Desa Pagar Dewa dalam pengembangan pupuk organik.

Sementara itu, PGN bekerja sama dengan Politeknik Negeri Sriwijaya untuk menguji laboratorium produk Dewa Pupuk sebagai komitmen untuk mengembangkan pupuk organik cair (POC).

Salah satu petani karet Desa Pagar Dewa, Tugiwan mengatakan, kegiatan pembuatan pupuk kebun karet di desanya sempat terhenti sejak tiga tahun lalu.

"Pupuk yang diproduksi oleh koperasi menjadi angin segar bagi kami untuk kembali mupuk setelah sekian lama mengering," ujar Tugiwan.

Ia menjelaskan, selama ini, jarga pupuk cukup mahal, sehingga produktivitas pertanian terhambat. Sejumlah penduduk bahkan berhenti melakukan pemupukan karena terkendala masalah biaya.

Baca juga: PGN Gandeng MODENA, Pelanggan Bisa Gunakan Gas Bumi untuk Perlengkapan Rumah Tangga

Namun, berkat pupuk organik, petani karet hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp 500.000 saja untuk 20 liter Dewa Pupuk. Sebelumnya, petani harus merogoh sekitar Rp 3,5 juta untuk memenuhi kebutuhan pupuk di lahan seluas 1 hektar.

Oleh karena itu, PGN dan Koperasi Padetra Artomulyo mengharapkan Dewa Pupuk dapat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen karet di Desa Pagar Dewa.

"Kami sadar pentingnya karet bagi komoditas ekspor Indonesia, seperti ban kendaraan, suku cadang otomotif, dan lainnya. Karet di Desa Pagar Dewa memiliki potensi yang besar, sehingga kami berkomitmen untuk meningkatkan nilai perkebunan karet sesuai dengan visi misi perusahaan dan petani karet lokal," ujar Rachmat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Cegah Penyelundupan, Vietnam Ditawari Tanam Investasi Benih Lobster di RI

Cegah Penyelundupan, Vietnam Ditawari Tanam Investasi Benih Lobster di RI

Whats New
TikTok Gandeng Tokopedia, Teten Wanti-wanti Hal Ini

TikTok Gandeng Tokopedia, Teten Wanti-wanti Hal Ini

Whats New
Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Dentsu Creative Indonesia Sabet Penghargaan Kreatif di Citra Pariwara

Whats New
Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Cara Setor Tunai BNI di ATM dengan Mudah, Bisa Tanpa Kartu

Spend Smart
Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Cara Memindahkan m-Banking BRI ke HP Baru Tanpa Harus ke Bank

Whats New
Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Super Air Jet Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA/SMK, Simak Persyaratannya

Work Smart
Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Buka Tabungan Luar Negeri Bisa di BRImo, Begini Caranya

Whats New
Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Harbolnas 2023, Mendag Zulhas Ajak Konsumen Belanja Produk-produk UMKM

Whats New
Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Ganjil Genap Berlaku di Puncak Bogor Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Whats New
Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Setuju Hilirisasi Ada Kekurangan, Bahlil: Yang Namanya Kita Kaya Bayi, Jatuh Bangun Biasa...

Whats New
Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Ini Deretan Promo Shopee Puncak 12.12 Birthday Sale, Jangan Terlewat!

Whats New
Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Selama Nataru, Hanya Truk BBM-Pangan yang Boleh Beroperasi

Whats New
BPDLH dan UNDP Luncurkan 'Catalytic Fund', Apa Itu?

BPDLH dan UNDP Luncurkan "Catalytic Fund", Apa Itu?

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Di Hadapan Pengusaha, Ganjar Pranowo Beberkan 3 Cara Tarik Modal Asing Masuk ke Indonesia

Whats New
DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

DAMRI Buka Rute Yogyakarta-Jakarta-Tangerang PP, Ini Tarifnya

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com