Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Bulog Surati Shopee, Atur Pembatasan Pembelian Beras SPHP

Kompas.com - 04/10/2023, 13:38 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan, pihaknya telah menyurati Shopee agar membatasi penjualan beras merk SPHP melalui platformnya.

Pria yang akrab disapa Buwas itu mengatakan, konsumen tetap bisa membeli beras SPHP melalui Shopee namun dibatasi 2 pieces dalam sekali transaksi. Namun untuk pedagang, seperti pedagang warteg atau restoran dikecualikan.

"Sudah disurati, mereka membatasi untuk pedagang warteg boleh banyak. Misalnya dia membutuhkan setiap hari 10 kilogram, belanja satu minggu berarti 7 hari, dia boleh pengecualian tapi kalau untuk umum dia 2 pieces per transaksi," ujar Buwas kepada media saat mengunjugi Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Baca juga: Peritel Batasi Pembelian Beras SPHP Maksimal 2 Karung

Salah seorang pedagang beras di Pasar Sehat Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang keluhkan sepi pembeli usai harga naik pada Jumat (29/9/2023)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Salah seorang pedagang beras di Pasar Sehat Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang keluhkan sepi pembeli usai harga naik pada Jumat (29/9/2023)

Buwas tak menampik awalnya memang pemerintah melarang beras SPHP dijual di e-commerce. Namun saat ini diperbolehkan namun dengan syarat harus dibatasi.

Sebab, menurut Buwas belanja online memudahkan pelanggan untuk mendapatkan kebutuhannya akan beras SPHP.

Selain itu, Buwas juga meminta Shopee agar mengecek pedagang online yang menjual beras SPHP harus tetap mengikuti harga yang ditentukan pemerintah yakni paling maksimal Rp 54.500 kemasan 5 kilogram. Harga ini juga diluar dari biaya ongkos kirim.

" Harga ongkir dipisah dari nilai beras. Berasnya tetap, tapi di situ ada nilai transportasi atau ongkos kirim. Berdiri sendiri jangan dicampur, nanti kalau dicampur jadi include dengan harga beras dong. Kalau kayak gitu itu menyalahi aturan," jelas Buwas.

Baca juga: Gelontorkan Beras SPHP di Pasar hingga Ritel, Pemerintah Optimistis Bisa Tekan Harga

"Jadi bukan dilarang tapi harus dipisahkan harga beras di shopee dengan ongkir. Nanti dikira orang kok harga beras SPHP lebih mahal Padahal kan harga ongkir juga mahal," sambung Buwas.

Sebelumnya, Buwas meminta Shopee dan perusahaan e-commerce lainya menarik penjualan produk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kemasan 5 kg yang dijual di platform online.

Hal ini menyusul ditemukannya pedagang yang menjual beras SPHP di lapak online. Padahal beras SPHP saat ini tidak untuk dijual di e-commerce.

"Nanti kita komunikasikan lagi (ke e-commerce) biar bisa disampaikan (ditarik)," ujar Budi Waseso kepada media saat mengunjungi Lottermart di Jakarta Timur, Jumat (8/9/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com