Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bapanas Gelar Gerakan Pangan Murah Serentak untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan

Kompas.com - 16/10/2023, 18:40 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak Nasional yang dilaksanakan di 421 titik di 38 provinsi dan 262 kabupaten/kota

Sampai akhir Oktober 2023, GPM dilaksanakan dengan melibatkan dinas yang menangani urusan pangan di tingkat provinsi dan kabupaten/kota sebagai pelaksana di daerah masing-masing dan bersinergi dengan Bulog dan BUMN Pangan, asosiasi, dan pelaku usaha pangan lainnya.

Dalam Gerakan Pangan Murah ini pemerintah menjual produk-produk pangan di bawah harga pasar seperti gula pasir dibanderol Rp 14.000/kg, beras: Rp 10.900/kg hingga bawang putih Rp 30.000/kg.

Baca juga: Jurus Bapanas Turunkan Harga Gula, Beras, dan Cabai

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, gelaran GPM ini menjadi salah satu langkah untuk dalam menstabilkan pasokan dan harga Pangan (SPHP), terutama terhadap komoditas pangan yang mulai bergejolak.

"GPM Serentak Nasional kali ini total ada sampai 421 titik. Ini berarti tim Bapak Mendagri, semuanya telah bekerja keras di masing-masing daerah. Memang perintah Bapak Presiden Joko Widodo agar terus lakukan GPM secara masif dan terus menerus," ujar Arief dalam acara GPM di Jakarta, Senin (16/10/2023).

Lebih lanjut, dia mengatakan, GPM Serentak Nasional menggunakan anggaran pusat dan dana dekonsentrasi NFA yang dialokasikan ke seluruh provinsi. Ia menekankan seluruh pihak melaksanakan optimalisasi pemanfaatan anggaran tersebut.

Baca juga: Tepis Anggapan Suka Impor, Bapanas: Impor Jagung untuk Peternak Kecil

"GPM Serentak Nasional menggunakan anggaran pusat dan dana dekonsentrasi dari NFA yang diperuntukkan ke seluruh provinsi. Kami berharap, semua Kepala Dinas yang menangani urusan pangan dapat mengoptimalkan pemanfaatan anggaran dekonsentrasi tersebut untuk mendukung kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi di wilayahnya, mengingat saat ini sudah mulai memasuki akhir tahun," tegas Arief.

Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian menuturkan, pihaknya sangat mendukung adanya GPM Serentak Nasional ini. Ia meminta pemerintah daerah untuk terus konsisten melaksanakan pasar murah seperti ini, tanpa harus menunggu intervensi dari pemerintah pusat.

"(Untuk itu) inflasi dan menjaga stabilitas harga bahan pangan menjadi salah satu kriteria variabel untuk evaluasi menentukan perpanjangan atau tidaknya pejabat kepala daerah yang sekarang jumlahnya lebih kurang 215. Intinya semua daerah jangan hanya mengandalkan kegiatan dari pusat, daerah juga bisa melakukan intervensi sendiri,” pungkas Mendagri Tito.

Berikut adalah harga pangan yang dijual di GPM:

1. Gula Pasir : Rp 14.000/kg

2. Beras: Rp 10.900/kg

3. Bawang merah: Rp 15.000/kg

4. Cabai merah: Rp 20.000/kg

5. Minyak goreng: Rp 13.500 per liter

6. Terigu: Rp 10.500/ kg

7. Bawang putih: Rp 30.000/kg.

Baca juga: Impor dari Israel ke Indonesia Tembus Rp 226 Miliar, Ini Barang yang Paling Banyak Masuk

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com