Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Ungkap Penyebab 30 Penumpang Terlambat Naik Kereta Cepat Whoosh di Padalarang

Kompas.com - 19/10/2023, 19:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengungkapkan penyebab KA Feeder terlambat sampai di Stasiun Padalarang, Bandung pada pagi tadi sehingga menyebabkan puluhan penumpang terlambat naik Kereta Cepat Whoosh.

Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Mahendro Trang Bawaono mengatakan, KA Feeder dengan nomor 7441 terlambat tiba di Stasiun Padalarang karena mengalami gangguan sistem bahan bakar.

“Jadi memang tadi pagi, untuk KA Feeder dengan nomor 7441, keberangkatan dari Stasiun Bandung pukul 06.22 WIB mengalami gangguan pada sistem bahan bakar yang mengakibatkan keterlambatan datang di Stasiun Padalarang,” ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (19/10/2023).

Baca juga: 30 Penumpang Telat Naik Kereta Cepat akibat KA Feeder Terlambat, Ini Kata KCIC

Dia mengungkapkan, hingga saat ini KA Feeder yang mengalami gangguan tersebut masih dalam proses perbaikan di Depo.

Kendati demikian, dia memastikan perbaikan ini tidak akan mengganggu operasional KA Feeder kereta cepat Whoosh Jakarta-Bandung.

“Untuk pelayanan KA Feeder tidak terganggu karena masih ada 4 KA Feeder yang masih bisa beroperasi,” kata dia.

Baca juga: Simak Jadwal KA Feeder Whoosh yang Hubungkan Stasiun Padalarang dan Bandung

Kronologi Kejadian: 31 Orang Telat, 1 Orang Batalkan Tiket

Dia menjelaskan, seharusnya kereta pengumpan tersebut tiba di Stasiun Padalarang pukul 06.41 WIB setelah memulai perjalanan pukul 06.22 WIB dari Stasiun Bandung.

Namun akibat adanya gangguan, perjalanan KA Feeder 7441 terlambat tiba di Stasiun Padalarang sekitar 11 menit.

Hal ini mengakibatkan sebagian besar penumpang terlambat naik kereta cepat Whoosh yang dijadwalkan berangkat dari Padalarang pukul 06.56 WIB dan tiba di Stasiun Halim pukul 07.26 WIB.

Baca juga: Penumpang Kereta Cepat Tujuan Bandung Dioper di Padalarang

Dia menjelaskan, jumlah penumpang KA Feeder 7441 saat itu sebanyak 50 penumpang dan tidak semua penumpang terlambat naik kereta cepat Whoosh lantaran masih ada sisa waktu sekitar 4 menit antara kedatangan KA Feeder dengan kereta cepat Whoosh.

Alhasil, sebanyak 31 penumpang terlambat naik kereta cepat dimana 1 orang di antaranya akhirnya membatalkan tiket dan sebanyak 19 penumpang masih bisa naik kereta cepat yang berangkat pukul 06.56 WIB.

“KA Feeder harusnya masuk ke Padalarang jam 6.41 namun telat 11 menit. Sedangkan waktu integrasinya 15 menit. Jadi masih ada waktu 4 menit sebetulnya, akan tetapi karena mepet 50 orang tersebut tidak bisa naik semua. Karena ada proses boarding sehingga yang bisa naik cuma 19 orang,” jelasnya.

Baca juga: Kereta Cepat Beroperasi, Hadirkan 72 Kali Perjalanan KA Feeder Padalarang-Bandung Per Hari

 


Sebanyak 30 penumpang yang terlambat naik kereta cepat akhirnya harus menunggu jadwal keberangkatan kereta cepat Whoosh berikutnya yaitu pukul 09.02 WIB di Stasiun Padalarang.

“Harusnya naik yang G1110 pukul 06.56 dari Padalarang. Akhirnya naik G1120 pukul 09.02 dari Padalarang,” tuturnya.

Atas gangguan operasional tersebut, PT KAI selaku operator KA Feeder dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku operator kereta cepat Whoosh memberikan kompensasi kepada penumpang yang terdampak.

Kompensasi tersebut berupa penumpang yang terlambat diperbolehkan naik kereta cepat Whoosh selanjutnya tanpa perlu membeli tiket lagi.

Selama menunggu kereta cepat Whoosh selanjutnya di Padalarang, KAI dan KCIC juga memberikan makanan ringan dan minuman kepada para penumpang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com