Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Akselerator Startup Grab Ventures Velocity Batch 6 Fokus ke Sektor ESG dan "E-commerce Enabler"

Kompas.com - 01/11/2023, 22:47 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Program pembinaan dan akselerator ekstensif untuk startup, Grab Ventures Velocity (GVV) memasuki Batch 6. Pada Batch 6 ini, GVV fokus pada pembinaan startup sektor ESG dan e-commerce enabler.

Pada Batch 6 ini, GVV juga mengumumkan lima startup sebagai finalis. Kelimanya yakni
Delegasi, Pasarnow, Eratani, Greenhope, dan BintanGo.

Para finalis tersebut berhasil menyisihkan lebih dari 120 startup pendaftar GVV Batch 6.

Menurut Mayang Schreiber, Chief Communications Officer (CCO), Grab Indonesia, kelima startup terpilih jadi finalis lantaran memiliki model bisnis di dua sektor utama yang menjadi fokus GVV tahun ini, yaitu UMKM dan ESG (Environment, Social, Government).

Baca juga: Pendaftaran Berakhir 18 Juli, Simak Kriteria Startup Sebelum Ikut GVV Batch 6

Model bisnis tersebut sejalan dengan prinsip Triple Bottom Line dari GVV, yaitu Profit, People, dan Planet.

"Semoga program-program yang diberikan oleh GVV batch 6 dapat membantu mereka dalam membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan sehingga dapat menjawab tantangan masa depan,’’ kata Mayang, melalui keterangan pers, Rabu (1/11/2023).

Ia menambahkan, sejak diadakan pertama kali pada tahun 2018, GVV berhasil meluluskan 31 startup dari lebih dari 400 startup pendaftar di berbagai negara di Asia Tenggara.

Dari jumlah itu, sebanyak 26 startup terpilih GVV berasal dari Indonesia. Sejumlah alumni GVV juga masih terus menjalin kerja sama dengan Grab seperti Sayurbox, Majoo, Octopus, Dagangan, Mangkokku, dan Haus!.

Startup terpilih dari program GVV akan memperoleh sejumlah manfaat untuk mendukung pertumbuhan perusahaan, mulai dari workshop, mentorship, networking, hingga pilot program di ekosistem Grab dan OVO.

“Yang membedakan kami dari program akselerator lainnya adalah para startup finalis dapat langsung terhubung dengan ekosistem kami. Mereka juga terhubung dengan mentor yang dapat memberi masukan mengenai produk dan konsumen,’’ tambah Mayang.

Baca juga: Menteri Teten: Inkubator Wirausaha Penting untuk Mengembangkan Usaha

Gerbang pembuka

Tommy Tjiptadjaja, Co-Founder dan CEO Greenhope menyatakan, ikut serta dalam GVV menjadi gerbang pembuka bagi startupnya untuk memperkenalkan bisnisnya.

Greenhope adalah startup yang bergerak di bidang inovasi material berbahan plastik.

Selain itu, Greenhope kini bekerja sama dengan Grab untuk uji coba penggunaan plastik ramah lingkungan untuk merchant GrabFood di sejumlah kota.

“Ikut serta dalam GVV berdampak positif bagi bisnis kami. Ekosistem Grab sangat besar dan prestisius, bahkan brand GVV itu sendiri telah membuat kami lebih dikenal lebih dari yang saya harapkan,” ujar Tommy.

Sebagai informasi, GVV, program akselerator besutan Grab, membuka peluang kepada para startup untuk bisa berkolaborasi dengan ekosistem Grab.

Program ini juga memberikan peluang lebih besar untuk mendapatkan pendanaan dari venture capital untuk bisa mengembangkan bisnisnya lebih berkelanjutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com