Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Hampir Semua Negara Alami Penurunan Industri Manufaktur

Kompas.com - 02/11/2023, 15:47 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dinilai sejumlah pihak telah mengalami fenomena deindustrialisasi dini. Hal ini ditunjukan dari kontribusi sektor manufaktur yang kian menyusut terhadap produk domestik bruto (PDB) dan pertumbuhannya yang lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penurunan kinerja industri manufaktur sebenarnya bukan hanya dialami oleh Indonesia saja. Ia bilang, hampir semua negara mengalami hal serupa.

"Hampir semua negara itu mengalami penurunan industri manufaktur," kata dia, dalam Kompas100 CEO Forum ke-14, Rabu (1/11/2023).

Baca juga: Kemenperin: Industri Manufaktur Tertekan Imbas Harga Gas Khusus Tak Berjalan Baik

Ilustrasi proses monitoring manufaktur. Shutterstock/Zapp2Photo Ilustrasi proses monitoring manufaktur.

Bendahara Negara menjelaskan, pelemahan kinerja manufaktur utamanya disebabkan sektor jasa yang tumbuh pesat.

Seiring dengan pesatnya perkembangan dan adopsi teknologi informasi, sektor jasa mengalami pertumbuhan signfikan, dan kontribusinya terhadap perekonomian negara mendekati sektor manufaktur.

"Sehingga ini menyebabkan seolah-olah pernaan sektor jasa mengambil alih manufaktur," ujarnya.

Selain itu, perkembangan teknologi informasi juga mempengaruhi industri manufaktur itu sendiri, khususnya terkait pembukaan lapangan kerja. Dengan adopsi teknologi informasi, sejumlah peran sumber daya manusia (SDM) di industri telah tergantikan.

Baca juga: Perusahaan Manufaktur: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Melihat fenomena tersebut, Sri Mulyani menekankan pentingnya pengembangan kualitas SDM. Pengembangan diperlukan untuk mendongkrak tingkat produktivitas tenaga kerja, sehingga pada akhirnya dapat kembali berkontribusi terhadap industri manufaktur.

"Kalau bicara industri manufaktur, tidak mungkin menjadi negara maju jika negara maju itu produktivitasnya rendah," ucap dia.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) disebut siap mendukung peningkatan produktivitas melalui berbagai instrumen fiskal yang dimiliki. Dengan demikian, visi Indonesia Emas 2045 dapat terealisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com