Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMI Manufaktur Indonesia Melesat, Ungguli Malaysia hingga China

Kompas.com - 04/07/2023, 12:11 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia kembali mencatatkan kenaikkan pada Juni 2023. Kini PMI manufkatur Indonesia tidak hanya mengungguli negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, tapi juga mengalahkan China.

Standard & Poor’s (S&P) mengumumkan, PMI manufaktur Indonesia pada periode Juni 2023 sebesar 52,5.  Angka ini meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 50,3.

Kinerja PMI manufkatur nasional itu lebih baik dari kinerja sejumlah negara tetangga yang mengalami kontraksi. Tercatat Malaysia (47,7) dan Filipina (50,9) mengalami penurunan PMI manufkatur.

Baca juga: Meski Manufaktur Menggeliat, Industri Tekstil Alami Kontraksi karena Pasar Domestik Dibanjiri Produk Impor

Selain itu, PMI manufaktur Indonesia juga mengungguli indeks manufkatur negara dengan perekonomian besar, seperti Jepang (49,8), Kanada (49), Amerika Serikat (46,3), Korea Selatan (47,8), hingga China (50,5).

"Terus menguatnya aktivitas ekonomi membuat PMI Indonesia melanjutkan level ekspansif yang stabil dan berkelanjutan selama 22 bulan beruntun," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam keterangannya, dikutip Selasa (4/7/2023).

"Ini meningkatkan ekspektasi positif pelaku usaha atas kondisi ekonomi Indonesia, sehingga berpeluang dalam menarik investasi baru ke dalam negeri," sambungnya.

Airlangga menilai, kenaikkan PMI manufkatur tidak terlepas dari kuatnya permintaan domestik. Di sisi suplai, perusahaan manufaktur juga terus melakukan perekrutan tenaga kerja baru dengan jumlah kenaikan menembus angka tertinggi dalam sembilan bulan terakhir.

Secara umum, ekspektasi perusahaan manufaktur ke depan bertahan di level positif. Kenaikkan penjualan yang didorong oleh permintaan dalam negeri menjadi sentimen utama atas prospek positif ekonomi ke depan.

"Meski ekonomi global masih dalam tren melemah, aktivitas manufaktur Indonesia terus melaju karena ditopang aktivitas ekonomi yang menggeliat, dan permintaan dalam negeri yang terus tumbuh kuat," ucap Airlangga.

Baca juga: Kemenperin: Industri Manufaktur Sumbang 70,21 Persen dari Total Ekspor Nasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com