Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Bisnis Berkelanjutan, HSBC Indonesia Genjot Pembiayaan Hijau

Kompas.com - 05/11/2023, 21:20 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Secara umum, HSBC menyiapkan 750 miliar dollar AS sampai 1 triliun dollar AS untuk mendanai proyek-proyek berkelanjutan di Asia Tenggara sampai tahun 2030.

Baca juga: HSBC Prediksi Ekonomi Indonesia Bisa Melambat hingga di Bawah 5 Persen di Tahun Politik

Presiden Direktur HSBC Indonesia Francois de Maricourt menyatakan, HSBC juga mendukung pemerintah Indonesia untuk menangani perubahan iklim.

Salah satunya dengan meluncurkan Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform bersama PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

Ini bertujuan agar Indonesia dapat membuat kerangka kerja untuk menyediakan semua pembiayaan yang diperlukan dan memungkinkan untuk mempercepat transisi energi nasional.

Sepanjang 2023, HSBC Indonesia sendiri telah menyalurkan beberapa kredit hijau untuk berbagai perusahaan.

Pada Maret 2023, HSBC Indonesia menyalurkan kredit hijau berjangka sebesar 10,3 juta dollar AS dengan jangka waktu 6 tahun kepada PT Euroasiatic Heat and Power Systems (Euroasiatic).

Kredit hijau ini akan digunakan untuk pembangkit listrik turbin gas dengan sistem pembangkitan bersama berbahan bakar gas alam atau Bio-CNG.

Sebagai catatan, Bio-CNG merupakan bentuk terbarukan dari gas alam yang diproduksi dari bahan limbah yang terurai secara alami, seperti misalnya limbah pertanian dan makanan, kotoran, limbah akhir dan limbah industri.

Bio-CNG merupakan alternatif bahan bakar terbarukan yang dapat digunakan untuk kendaraan, pembangkit listrik dan sistem pemanasan.

Selanjutnya pada Juni 2023, HSBC Indonesia telah menyalurkan pinjaman berjangka (Term Loan) sebesar Rp 350 miliar kepada PT Blue Bird Tbk dan anak perusahaan (BIRD).

Pinjaman tersebut termasuk di dalamnya pinjaman hijau berjangka (Green Term Loan) senilai Rp 50 miliar kepada yang akan digunakan untuk mengakuisisi kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV).

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Sigit Djokosoetono mengatakan, Green Term Loan diharapkan dapat memperluas dan merevitalisasi armada taksi dan penyewaan mobilnya, dengan memperbanyak armada kendaraan listriknya.

Ia menjelaskan, langkah BIRD tidak hanya akan mendukung pertumbuhan usaha, tetapi juga sejalan dengan tujuan untuk mengurangi emisi CO2 perusahaan sebesar 50 persen pada 2030.

Kemudian pada September 2023, HSBC Indonesia menyalurkan pinjaman berjangka hijau (green term loan) sebesar 20 juta dollar AS kepada PT Indo-Rama Synthetics, Tbk.

Nilai pinjaman tersebut setara dengan Rp 307,42 miliar pada kurs Rp 15.371 per dollar AS. Indo-Rama Synthetics sendiri merupakan anak perusahaan dari Indorama Corporation Pte. Ltd., Singapore (Indorama).

Baca juga: HSBC Indonesia Gelontorkan Kredit Hijau Rp 307 Miliar ke Indo-Rama

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com