Presiden Direktur dan Group CFO Indorama V. S. Baldwa mengatakan, pinjaman berjangka hijau tersebut akan digunakan untuk mendukung Indo-Rama mengurangi konsumsi energi.
Caranya melalui instalasi mesin baru dengan teknologi dan penggunaan energi yang lebih efisien pada perluasan pabrik benang pintal.
Perluasan pabrik benang pintal Indorama bukan hanya dapat memenuhi permintaan konsumen, tetapi juga merupakan aspek keberlanjutan.
Managing Director Head of Wholesale Banking HSBC Indonesia Riko Tasmaya menjelaskan, portofolio pembiayaan hijau di HSBC telah mencapai 10-15 persen dari keseluruhan pembiayaan.
Pihaknya menargetkan portofolio pembiayaan hijau ini akan tumbuh sampai 4 kali lipat.
HSBC telah mulai fokus pada pembiayan hijau pada tahun ini. Secara persentase, Riko menyebut masih banyak yang dapat digarap.
"Jadi kami transition ke depannya itu targetnya double, triple, mungkin sampai 4 kali ya," tandas dia.
Sebagai informasi, dari sisi global HSBC juga akan menghentikan secara bertahap pembiayaan untuk pembangkit listrik tenaga batu bara dan penambangan batu bara termal pada 2030 di pasar Uni Eropa (UE) dan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
Baca juga: Pembiayaan Hijau Jadi Upaya Perbankan Dukung Pemerintah Penuhi Target SDGs
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.