Sebanyak 37 persen responden menyatakan sering berbohong, 33 persen menyatakan berbohong sekali atau dua kali. Kemudian, sebanyak 15 persen responden menyatakan tidak berbohong tetapi dianggap berbohong.
Selain itu, sebanyak 15 persen responden menyatakan tidak pernah mempertimbangkan untuk berbohong.
Baca juga: Simak 3 Tips Menjawab Pertanyaan Deskripsi Diri Saat Wawancara Kerja
Tidak hanya itu, sebanyak 76 persen karyawan mengakui bahwa mereka pernah berbohong dalam surat lamaran kerja, dan 50 persen di antaranya mengaku sering berbohong.
Adapun 80 persen karyawan mengaku pernah berbohong saat wawancara kerja, dan 44 persen di antaranya mengaku sering berbohong.
Pencari kerja paling banyak berbohong saat wawancara kerja, kemudian di surat lamaran kerja, dan di CV mereka.
Mereka yang memiliki gelar Master atau Doktor melaporkan insiden berbohong yang lebih tinggi di CV (58 persen sering berbohong, 27 persen pernah berbohong sekali atau dua kali, sehingga total 85 persen) dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki gelar sarjana (29 persen sering berbohong, 42 persen pernah berbohong sekali atau dua kali, sehingga total 71 persen), dengan mereka yang memiliki gelar sarjana paling sedikit berbohong (30 persen sering berbohong, 33 persen pernah berbohong sekali atau dua kali, sehingga total 63 persen).
Baca juga: Tips Melamar Kerja, Ketahui Isi CV dan Karakter Tulisan yang Disarankan
Kebohongan utama yang diungkapkan pencari kerja di CV adalah sebagai berikut.