Meskipun begitu, kenaikan tersebut membutuhkan waktu lama, sehingga investasi dalam bentuk aset properti memang perlu dilakukan dalam jangka panjang.
Kepemilikan properti dapat meningkatkan reputasi saat mengajukan kredit, karena aset berupa properti dapat dijadikan sebagai agunan pinjaman.
Baca juga: Pelaku Industri Properti Optimistis Bisnis Tetap Tumbuh Positif Tahun Depan
Beberapa pinjaman dari bank maupun lembaga pembiayaan mensyaratkan agunan. Oleh karena itu, aset berupa properti bisa sangat membantu dalam mengajukan kredit.
Meskipun begitu, masyarakat perlu cermat dalam mengajukan kredit beragunan properti agar terhindar dari penyitaan aset properti saat terjadi gagal bayar.
Selain tiga kelebihan di atas, masyarakat juga perlu mengenali kekurangan dari investasi berupa aset properti. Berikut beberapa kekurangan investasi properti yang perlu diperhatikan.
Pertama, aset properti termasuk aset bersifat non-likuid yakni tidak mudah untuk diperjualbelikan. Jual beli properti umumnya melalui proses negosiasi dan administrasi yang panjang sehingga membutuhkan waktu.
Baca juga: 7 Hal Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Properti
Dengan demikian, pastikan membeli properti dengan dana yang tidak digunakan untuk kebutuhan dalam jangka pendek maupun menengah.
Untuk memiliki aset properti membutuhkan modal yang relatif besar. Oleh karena itu, pemilihan investasi properti bagi investor pemula perlu perencanaan yang matang agar tidak salah langkah.
Adapun, selain membeli aset properti secara tunai, masyarakat juga dapat mempertimbangkan untuk menggunakan produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari bank.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.