Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei BI: Harga Rumah Merangkak Naik, Penjualan Turun

Kompas.com - 16/11/2023, 17:30 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga rumah tapak terus merangkak naik hingga kuartal III-2023. Hal ini sebagaimana ditunjukan oleh data hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia (BI).

Hasil survei itu menunjukkan, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) meningkat sebesar 1,96 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III-2023. Pertumbuhan ini lebih pesat dari kuartal sebelumnya sebesar 1,92 persen.

"Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan bahwa perkembangan harga properti residensial di pasar primer secara tahunan meningkat pada triwulan III 2023," tutur Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya, Kamis (16/11/2023).

Baca juga: Harga Rumah di Bawah Rp 2 Miliar Catat Kenaikan Tertinggi Usai Pandemi

Dilihat berdasarkan tipenya, kenaikan harga paling tinggi dicatatkan oleh rumah tapak tipe besar. Tercatat harga rumah tipe ini meningkat sebesar 1,70 persen pada kuartal III-2023, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya sebesar 1,49 persen.

Sementara itu, harga rumah tipe kecil dan menengah tumbuh melambat. Tercatat harga rumah kecil tumbuh melambat menjadi 2,11 persen dan rumah tipe menengah tumbuh 2,44 persen.

Kenaikan harga paling tinggi terjadi di wilayah Batam, yakni sebesar 4,07 persen. Mengekor, Pontianak mencatat kenaikan sebesar 3 persen dan Bandar Lampung meningkat 2,49 persen.

Penjualan rumah menurun

Meskipun harga meningkat, BI mencatat, penjualan rumah tapak di pasar primer mengalami penurunan. Tercatat penjualan rumah tapak terkontraksi 6,59 persen, lebih baik dari kuartal sebelumnya yang turun 12,30 persen.

Data BI menunjukan, penurunan penjualan rumah terjadi di seluruh tipe rumah. Penurunan paling dalam dicatatkan penjualan rumah tipe menengah (13,90 persen), diikuti rumah tipe kecil (9,52 persen), dan rumah tipe besar (0,20 persen).

Berdasarkan informasi dari responden, terdapat sejumlah faktor yang menghambat penjualan properti residensial primer antara lain masalah perizinan/birokrasi, suku bunga KPR, proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR, perpajakan.

Baca juga: Tekan Laju Penurunan Muka Tanah, Penggunaan Air Tanah Rumah Tangga Diatur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com