Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Proyeksikan Uang Beredar Bakal Meningkat hingga 8 Persen, Ini Sebabnya

Kompas.com - 24/11/2023, 10:40 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memproyeksi, kebutuhan uang beredar dalam beberapa bulan ke depan akan meningkat. Sebab, terdapat sejumlah momentum nasional yang bakal terjadi dalam waktu dekat.

Deputi Gubernur BI Doni Primantoro Joewono mengatakan, dalam kurun waktu 5 bulan ke depan, Indonesia akan dihadapi oleh 3 momen nasional. Mulai dari Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemilu 2024, hingga Hari Raya Idul Fitri.

"Kalau Pemilu 2024 ini akan bareng dengan tiga event lainnya. Jadi nanti akan bareng dengan Nataru menjelang Pemilu dan Ramadhan - Idul Fitri," kata dia, dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur BI, di Jakarta, Kamis (24/11/2023).

Baca juga: Bagaimana jika Jumlah Uang Beredar di Masyarakat Meningkat?

Dengan melihat fenomena tersebut, bank sentral akan mengerek pasokan uang beredar untuk beberapa bulan ke depan. Doni menyebutkan, kebutuhan uang beredar berpotensi meningkat di kisaran 6-8 persen.

Untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan tersebut BI akan melakukan langkah antisipatif. Doni menjelaskan, bank sentral akan menggunakan strategi 'frontloading' untuk memasok uang beredar.

"Kita sudah mulai melakukan distribusi atau frontloading. Karena ini lima bulan ke depan, jadi kita akan frontloading supaya tidak crowded," ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, BI sudah bekerjasama dengan bank nasional. Sehingga harapannya penyebaran uang beredar dapat terlaksana dengan baik.

"Kami sudah koordinasi dan sinergi dengan perbankan untuk menyiapkan hal ini," ucap Doni.

Sebagai informasi, BI mencatat posisi uang beredar dalam arti luas (M2) mencapai Rp 8.440 triliun pada September lalu. Nilai ini meningkat 6 persen secara tahunan (year on year/yoy), utamanya didorong oleh pertumbuhan uang kuasi.

Baca juga: Mengenal Gobog, Mata Uang Majapahit yang Kini Sering Dijadikan Jimat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com