Subhan melanjutkan, pada kuartal III-2023 permintaan semen mengalami kenaikan signifikan dibandingkan dengan kuartal II-2023. Dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, pertumbuhan permintaan semen meningkat 6,6 persen.
Pertumbuhan permintaan juga terjadi hampir di seluruh segmen, baik ritel maupun project base.
Baca juga: Inovasi Good Mining Practice Semen Indonesia Borong Penghargaan Internasional di Beijing
“Dengan peningkatan volume, supply kami tertutama di beberapa proyek IKN dan jalan tol Sumatera, ini menjadi driver utama kami, sehingga pertumbuhan melebihi pasar industri,” ujar Subhan.
Adapun strategi yang dilakukan SMGR untuk menghadapi kondisi industri yang masih over capasity adalah dengan fokus melakukan diversifikasi produk yang secara landskap industri dibutuhkan dalam pengembangan proyek IKN, dan proyek strategis lainnya yang memang membutuhkan semen dengan spesifikasi tertentu.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Semen Indonesia Andriano Hosny Panangian mengungkapkan, ke depannya permintaan semen akan sangat besar, dimana 70 persen dari ritel dan 30 persen dari proyek komersil.
“Jadi secara umum, kami melihat market ini demand-nya masih sangat besar, terutama 70 persen itu, sebenarnya dari ritel dan 30 persen dari segmen project. Segmen (ritel) yang kebanyakan anak muda ini menjadi driver utama kita, dan memberikan dorongan demand kedepannya,” ungkap Andriano Hosny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.