JAKARTA, KOMPAS.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) hingga saat ini sudah memasok 80 persen kebutuhan semen untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Direktur Bisnis & Pemasaran SMGR Subhan mengatakan, dalam tiga bulan terakhir permintaan semen mengalami peningkatan, yang didukung dengan permintaan di IKN.
“Kalau kita lihat, terutama pada tiga bulan terakhir, perkembangan IKN mengalami peningkatan. Sehingga kebutuhan semen meningkat. Kami sudah men-supply 80 persen dari kebutuhan semen IKN, dari SMGR,” kata Subhan dalam Public Expose Live, Selasa (28/11/2023).
Baca juga: Sektor Infrastruktur Tumbuh, Penjualan Semen Indonesia di Jatim Ikut Naik
Subhan mengatakan, untuk menjamin pasokan sementara di tahun 2024, di mana ada bebera proyek di IKN dipercepat penyelesaiannya, pihaknya telah membangun fasilitas dan infrastruktur supply chain di Balikpapan dan Samarinda.
"Ada beberapa proyek yang harus di speed up, termasuk proyek bandara, dan untuk menjamin supply ini kami sudah mengembangkan fasilitas dan infrastruktur di Balikpapan dan Samarinda,” jelas dia.
“Kami melihat proyek di IKN ini memiliki potensi pasar yang sangat besar. Roadmap-nya beberapa tahun kedepan 21,5 juta ton (semen) sampai dengan 2045,” imbuhnya.
Subhan mengungkapkan pada 2024, hampir 1 juta ton kebutuhan semen untuk IKN dari sisi road map kebutuhan IKN.
Baca juga: Semen Indonesia Gandeng Pertamina Lubricants untuk Tingkatkan TKDN
Direktur Utama SMGR Donny Arsal memastikan SMGR siap dalam mendukung pembangunan proyek di IKN melalui produksi semen milik perseroan.
“Kami siap mensupply itu, melalui pengembangan infrastruktur dan fasilitas, serta kordinasi dengan pemilik proyek,” jelas Donny.
Subhan melanjutkan, pada kuartal III-2023 permintaan semen mengalami kenaikan signifikan dibandingkan dengan kuartal II-2023. Dibandingkan dengan periode sama tahun lalu, pertumbuhan permintaan semen meningkat 6,6 persen.
Pertumbuhan permintaan juga terjadi hampir di seluruh segmen, baik ritel maupun project base.
Baca juga: Inovasi Good Mining Practice Semen Indonesia Borong Penghargaan Internasional di Beijing
“Dengan peningkatan volume, supply kami tertutama di beberapa proyek IKN dan jalan tol Sumatera, ini menjadi driver utama kami, sehingga pertumbuhan melebihi pasar industri,” ujar Subhan.
Adapun strategi yang dilakukan SMGR untuk menghadapi kondisi industri yang masih over capasity adalah dengan fokus melakukan diversifikasi produk yang secara landskap industri dibutuhkan dalam pengembangan proyek IKN, dan proyek strategis lainnya yang memang membutuhkan semen dengan spesifikasi tertentu.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Semen Indonesia Andriano Hosny Panangian mengungkapkan, ke depannya permintaan semen akan sangat besar, dimana 70 persen dari ritel dan 30 persen dari proyek komersil.
“Jadi secara umum, kami melihat market ini demand-nya masih sangat besar, terutama 70 persen itu, sebenarnya dari ritel dan 30 persen dari segmen project. Segmen (ritel) yang kebanyakan anak muda ini menjadi driver utama kita, dan memberikan dorongan demand kedepannya,” ungkap Andriano Hosny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.