Surplus perdagangan dapat meningkatkan cadangan devisa negara, memberikan ketahanan terhadap fluktuasi nilai tukar dan krisis keuangan.
4. Investasi asing
Meningkatkan daya tarik bagi investor asing karena stabilitas ekonomi dan kepercayaan pada mata uang negara tersebut.
5. Peningkatan investasi dalam negeri
Dengan adanya surplus perdagangan, ada potensi untuk meningkatkan investasi dalam negeri karena pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.
6. Stabilitas makroekonomi
Surplus perdagangan dapat menyebabkan stabilitas makroekonomi dengan menahan tekanan inflasi dan memberikan pemerintah lebih banyak fleksibilitas kebijakan.
Baca juga: Apa Itu Ekspor dan Impor: Pengertian, Tujuan, dan Contohnya
Sebagaimana yang sudah disampaikan di atas, neraca perdagangan suatu negara dikatakan surplus apabila impornya lebih sedikit daripada ekspor.
Kendati demikian, ada beberapa tantangan ketika suatu negara mengalami surplus perdagangan.
1. Penurunan ekspor
Surplus perdagangan dapat menciptakan tekanan untuk menjaga tingkat ekspor yang tinggi, yang bisa menjadi tantangan jika permintaan global berkurang.
2. Depresiasi mata uang
Ada risiko bahwa kelebihan penawaran mata uang dapat menyebabkan depresiasi, yang dapat mempengaruhi daya beli konsumen dan impor.
3. Proteksionisme
Surplus perdagangan dapat memicu reaksi proteksionisme dari mitra dagang, seperti tarif atau hambatan perdagangan lainnya.