BANDUNG, KOMPAS.com - PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re mengumumkan sejumlah rencana untuk tahun 2024 terkait penguatan modal.
Di awal 2024, Indonesia Re kembali akan mengajukan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 1 triliun yang berasal dari dana cadangan investasi pemerintah tahun 2024.
Selain itu, Indonesia Re juga membuka kemungkinan untuk mengajukan subordinated loan kepada Kementerian Keuangan, dan menjalin kerja sama dengan investor strategis. Dana tersebut akan diprioritaskan untuk penambahan modal terutama menjaga solvabilitas perusahaan.
Baca juga: Bakal Dapat PMN Rp 1 Triliun, Indonesia Re Bidik Bisnis yang Lebih Profitabel
“Dengan basis modal yang kuat, harapannya Indonesia Re bisa memperoleh peringkat internasional, dan membuka peluang bisnis di pasar global,” ujar Benny Waworuntu, Direktur Utama Indonesia Re dalam acara media gathering di Bandung, Jumat (15/12/2023).
Benny menjelaskan, Indonesia Re telah menyusun rencana bisnis yang strategis, guna
menjaga kondisi kesehatan keuangan perusahaan.
Dalam jangka pendek dan menengah, perseroan melakukan perbaikan Hasil Underwriting Bersih (HUB) pada reasuransi umum dan reasuransi jiwa, penyesuaian dalam pengelolaan aset investasi dan piutang, dan efisiensi biaya usaha.
Sementara itu, untuk jangka panjang, perseroan akan mengupayakan pengajuan tambahan modal kepada pemegang saham.
Baca juga: Optimalkan Penetrasi dan Literasi, Indonesia Re Beri Edukasi Asuransi
Langkah perbaikan HUB pada reasuransi umum yakni melakukan penyempurnaan portofolio pada semua lini bisnis, peningkatan premi reasuransi, penurunan komisi reasuransi, perbaikan pricing, serta pengetatan di berbagai prosedur.
Sementara di bisnis reasuransi jiwa, Indonesia Re lebih selektif dalam akseptasi bisnis, dan melakukan program pemulihan portofolio dengan kenaikan tarif premi, perbaikan Terms & Conditions dan underwriting, terminasi terhadap
bisnis dengan kontribusi negatif, serta optimalisasi fungsi unit pengembangan produ.
Dalam aspek perbaikan pengelolaan aset investasi, Indonesia Re menjalani rebalancing aset, penguatan tata kelola, kebijakan investasi dengan pendekatan Liability Driven Investment, serta strategi investasi yang lebih memprioritaskan aspek solvabilitas dan manajemen risiko portofolio daripada aspek rentabilitas.
Hingga November 2023, Indonesia Re mencatat perbaikan HUB. Tercatat HUB pada November 2023 mencapai Rp 82 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya yakni Rp 21 miliar.
Baca juga: Percepat Pemulihan Kinerja, Indonesia Re Optimalkan Manajemen Risiko
Adapun, jumlah investasi tercatat Rp 6,3 triliun yang mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yakni Rp 5,9 triliun.
“Indonesia Re terus berupaya menerapkan strategi dan kebijakan untuk meningkatkan portofolio bisnis yang kuat, serta bisa bertahan di berbagai tantangan industri. Kami optimis, dengan komitmen dan kemampuan yang dimiliki, Indonesia Re akan menghasilkan kinerja yang lebih baik di tahun 2024,” tutur Benny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.